A.
Sistem
Saraf Manusia
Sistem
saraf adalah sistem organ yang meregulasi atau mengatur
sistem-sitem organ tubuh yang lain. Sistem tersebut juga bertanggung jawab atas
pengetahuan dan daya ingat yang dimiliki manusia.
Bagian fungsional terkecil penyusun sistem saraf
manusia adalah neuron (sel saraf). Neuron
terdiri atas tiga bagian, yaitu sebagai berikut :
1. Badan
sel (perikarion)
Adalah
bagian sel saraf yang berisi sitoplasma dan inti sel.
2. Dendrit
Adalah
tonjolan pendek sitoplasma yang berfungsi untuk menyampaikan rangsang (impuls)
dari luar ke badan sel.
3. Akson
Adalah
tonjolan panjang sitoplasma yang berfungsi untuk menyampaikan rangsang dari
badan sel ke sel lainnya. Akson diselubungi oleh selubung mielin yang berasal
sel schwann.
Berdasarkan strukturnya sel saraf
dibedakan atas tiga macam, yaitu sebagai berikut :
1. Sel
saraf motorik (eferen)
Tersusun
atas serabut saraf motorik yang berfungsi untuk menghantarkan impuls dari otak
atau susmsum
tulang belakang ke saraf tepi dan mengaktifkan otot.
2. Sel
saraf sensorik (aferen)
Tersusun
atas saraf sensorik yang berfungsi untuk
menghantarkan impuls dari saraf btepi menuju ke
otak. Impuls yang disampaikan
berupa rangssang rasa dan sensasi.
3. Sel
saraf campuran
Tersusun
atas serabut motorik dan sensorik sehingga dapat menghantar impuls dalam dua
jurusan.
4. Sel
saraf asosiasi (komisural)
Berfungsi untuk
menghubungkan pusat saraf dalam otak dengan sumsum tulang belakang.
Apabila satu neuron dengan neuron lainnya dipisahkan
oleh suatu pemisah sempit itu disebut sinapsis. Sinapsi berfungsi sebagai
tempat kontak dengan sesama neuron atau antara neuron dengan efektor.
Sinapsis
terbagi atas tiga bagian, yaitu :
1.
Presinapsis
Berisi
neurotransmiter (misalnya asetilkolin), mitokondria, dan organel sel lain.
2. Pasca
– sinapsis
Merupakan
reseptor untuk neurotransmiter
3. Celah
sinapsis
Meisahkan
presinapsis dengan pasca – sinapsis
Macam sinapsis dapat dibedakan
berdasarkan impuls saraf dan fungsinya.
1. Macam
sinapsisi berdasarkan impuls saraf yang melewatinya yaitu senagai berikut :
a. Sinapsis
listrik
Yaitu sinapsi yang
dilaiu oleh impuls arus listrik. Terdapat diantara sesama neuron. Terbentuk
antara denrit – dendrit, akson – dendrit, atau akson – akson.
b. Sinapsis
kimia
Yaitu sinapsis yang
dilalui impuls kimia. Impuls kimia tersebut berupa neurotransmiter yaitu hormon
yang dihasilkan oleh neuron dan digatahkan ke calah sinapsis. Terdapat di
antara neuron dan efektor.
2. Macam
sinapsis berdasrkan fungsinya yaitu sebagai berikut :
a. Sinapsis
aksodendrit, berfungsi menghbungkan dendrit dari satu neuron dengan akson dari
neuron yang lain.
b. Sinapsis
aksosomatik, berfungsi menghubungkan akson dari saru neuron dengan badan sel
saraf dari neuron lainnya.
Sistem saraf manusia (vertebrata pada umunya)
terdiri atas sistem saraf pusat dan sistem saraf perifer (tapi).
1. Sistem Saraf Pusat (SSP)
a.
Sumsum
tulang belakang
Terlindung
didalam ruas-ruas tulang belakang, memanjang kebawah dari medula oblongata.
Berdasarkan
irisan melintang, sumsum tulang belakang terdiri atas dua bagian. Bagian
luarnya merupakan massa berwarna putih, tersusun atas banyak serabut saraf
(ikatan akson dan dendrit) yang dibungkus selubung. Bagian dalamnya merupakan
massa berwarna abu – abu yang permukaan luarnya terbentuk seperti sayap kupu –
kupu. Bagian ujung sayap biasa disebut tanduk.
Sumsum
tulang belakang berfungsi :
1. Menyampaikan
impuls sensorik dari sistem saraf tepi menuju ke otak
2. Menyampaikan
impuls motorik dari otak ke berbagai efektor seperti otot rangka / lurik, otot
jantung, otot polos, dan kelenjar.
3. Sebagai
pusat gerak reflex.
b.
Otak
Merupakan
organ paling khusus pada tubuh manusia. Tersusun atas jaringfan saraf yang
lembut dan di bungkus oleh lapisan pelindung bernama meninges. Lapisan meninges
berfungsi seperti bantal yang melindungi otak dari benturan. Namun, benturan
pada kepala yang terlalu keras dapat merusakan pelindung otak tersebut dan
menyebabkan kasusu gagar otak.
Meninges
terdiri atas tiga bagian, yaitu :
1. Pia
mater
Merupakan
lapisan bagian dalam yang banyak sekali mengandung pembuluh darah yang membawa
makanan dan oksigen ke sel-sel otak.
2. Araknoid
Merupakan lapisan
tengah yang terdiri atas jaringan fibrosa dan elastik. Lapisan araknoid tidak
langsung berlekatan dengan pia mater, tapi dipisahkan oleh cairan serebrospinal
yang berfungsi sebagai pelindung terhadap otka dan sumsum tulang belakang serta
menghantarkan makanan ke jaringan sistem saraf pusat.
3. Dura
mater
Merupakan membran
pelindung paling luar, tebal, kuat, dan tersusun atas serabut fibrosa.
Ketiga lapisan tersebut
turun kebawah memanjang kearah tulang belakang untuk melindungi sumsum tulang
belakang.
Pada
otak terdapat empat rongga yang saling berhubungan, melalui rongga tersebut
cairan sererospinal disalurkan. Keempat rongga tesebut adalah dua ventrikel
lateral masing-masing terdapat pada tiap belahan otak (hemisfer) yang bersambung
dengan ventrikel ketiga pada bagian tangah otak. Ventrikel ketiga bersambung
dengan ventrikel keempat yang terdapat diantara serebelum (otak kecil), pons,
dan medula oblongata (otak prnghubung).
Bagian-bagian
otak terdiri atas tangkai otak dan struktur-struktur tertentu, seperti otak
besar dan otak kecil yang berkembang dari tangkai otak. Tangkai otak merupakan
kelanjutaqn dari sumsum tulang belakang, tengah, dan depan.
Tangkai
otak pada beberapa vertebrata termasuk manusia tidak jauh berbeda. Perbedaan
yang jelas adalah perkembangan yang luar biasa pada otak besar manusia (otak
bagian depan), otak kecil, dan otak bagian balakang.
a) Otak
depan (prosensefalon)
Terdiri
atas bagian telesefalon (otak besar) dan diensefalon.
1)
Otak besar (serebrum)
Terdapat
pada paling ujung depan otak dan merupakan bagian terbesar (80% dari bobot
otak). Otak besar terdiri atas dua belahan (hemisfer), belahan kiri dan kanan.
Permukaan luar otak besar berwarna abu-abu disebut korteks, sedangkan belahan
dalamnya berwarna putih yang disebut sumsum (medula).
Korteks
mengandung tumpukan badan sel neuron (perikarion). Bagian tersebut
berlipat-lipat untuk memperluas permukaannya sehinggga neuron yang tersimpan
semakkin banyak. Bagian tersebut juga berperan dalam sistem limbik, yaitu pusat
emosi yang terdapat disekitar korpus kolosum. Korpus kolosum adlah kumpulan
serat asosiasi yang menghubungkan hemisfer kiri dan kanan, bertindak sebagai
atap ventrikel lateral.
Medula
disusun oleh serabut saraf. Pada medula terdapat bagian yang mengandung
tumpukan perikarion neuron yang disebut nukleus (inti). Masing-masing hemisfer
terbagi menjadi empat gembungan (lobus), yaitu :
a. Lobus
frontal (depan atau sekirtar kening)
Merupakan daerah
motorik utama, daerah bicara (broca) dan daerah asosiasi depan.
b. Lobus
parietal (tengah atas, sekitar ubun-ubun)
Merupakan daerah
somatosensorik dan daerah perasa (pengecap) utama.
c. Lobus
temporal (samping)
Merupakan daerah
aosiasi mendengar, daerah mendengar utama dan daerah sensorik berbicara
(wernickel)
d. Lobus
oksipital (belakang)
Merupakan daerah
penglihatan utama dan asosiasi penglihatan.
2)
Diensefalon
Berada
didepam otak tengah, bagian tersebut mengandung talamus, hipotalamus, dan
infundibulum (tangkai hipifisis)
Talamus
terdiri atas substansi kelabu yang dibangun oleh neuron yang tidak mengandung
selubung mielin. Bagia tersebut merupakan daerah penerima seluruh informasi
sensorik, kecuali penciuman. Selain mempengaruhi kerja otak besar, talamus ikut
meningkatkan fungsi ingatan dan emosi.
Hipotalamus
terlatak dibawah talamus. Bagian tersebut mengandung sel neurosekretor yang
menghasilkan neurohormon. Neurohormon berfungsi untuk mengontrol kelenjar
pituitari. Selain itu, hiotalamus juga mengatur berbagai proses internal,
seperti suhu tubuh, dorongan seksual, metabolisme karbohidrat, rasa lapar, dan
rasa haus.
b) Batang
otak
Merupakan
tumpuan otak, terdiri atas tiga bagian (mulai dari depan), yaitu otak tengah,
pons Varolli otak kecil dan otak penghubung.
Otak
kecil (metensefalon) dan otak penghubung (miensefalon atua medula oblongata)
merupakan bagian dari otak belakang.
1) Otak
tengah
Otak
tengah dan belakang berfungsi sebagai pembantu, penyalur, dan stasiun relai
berbagai impuls. Semua otak tengah berperan sebagai pusat regulasi respon
refleks untuk indra penglihatan, misalnya mengecilkan pupil saat melewati
ruangan yang gelap menuju ruangan yang terang. Dalam perkembangan selanjutnya
otak tengah mempunyai fungsi tambahan yang berhubungan dengan indra perasa dan
pendengaran. Bagian dalam dasarnya (optik tektum) merupakan penghubung sinyal
penglihatan dan pendengaran.
2) Otak
belakang
Tediri
atas tiga bagian yaitu :
a. Otak
kecil (serebelum)
Terdiri
atsa dua hemisfer dan satu vermis (pusat) yagn terletak dibagian bawah belakang
serebrum. Bentuknya seperti serebrum tapi lebih pipih dan berlekuk.
Permukaannya tersusun atas massa berwarna abu-abu, sedangkan sebelah dalamnya
tersusun oleh massa berwarna putih.
Otak
kecil dianggap sebadai pusat regulasi motorik tak sadar dari otak yagn
menanggapi gerak refleks ataupun gerak yagn direncanakan otak. Otak kecil
membantu oyak besar untuk mengontrol aktivitas otot dan memperkuat pengiriman
impulsmke otot. Tanpa bantuan otak kecil, seluruh impuls dari otak besar akan
menghasilkan gerakan yang tidak terkontrol.
b. Medula
oblongata
Terdapat
pada pangkal batang otak dibagian dasar tengkorak. Bagian tersebut merupakan
lanjutan dari sumsum tulang belakang. Bagian tersebut berperan sangat vital
dalam sistem saraf pusat.
Fungsi
medula oblongata yaitu :
1. Tempat
persimpanan bagi serabut saraf yang menghubungkan bagian lain pada otak dengan
sumsum tulang belakang.
2. Mengontrol
aktivitas berbagai organ dalam, misal respirasi, detak jantung, otot organ
pencernaan, sekresi kelenjar dan pengerutan/pelebaran pembuluh darah.
c. Pons
(jembatan)
Adalah bentuk kerubung
pada tangkai otak diatas medula oblongata.
Fungsi pons adalah :
1. Berisi
lintasan hantaran motorik yang menghubungkan korteks otak besar dengan belahan
otak kecil.
2. Sebagai
jembatan diantara kedua belahan otak kecil dan antara medula dengan otak besar.
Gangguan pada pons dapat menyebabkan bermacam-macam
tingkat kelumpuhan pada fungsi motorik yagn berhubungan.
Pada medula oblongata terdapat 12 pasang saraf
kranial yang dihubungkan ke otak dan merupakan bagian dari sistem saraf tepi.
Saraf kranial berfungsi sebagai hubungan langsung dengan orgam-organ penting
tubuh.
2.
Sistem
Saraf Tepi (SST)
Adalah sistem saraf yang terdapat diluar sistem
saraf pusat. Empat puluh tiga pasang saraf datang dari otak dan sumsum tulang
belakang (saraf serebrospinal) keseluruh bagian tubuh.
Saraf serebrospinal yang menyusun sistem saraf tepi
terdiri atas serabut sensorik dan serabut motorik. Serabut sensorik meluas
kekulit, otot, persendian, dan berbagai organ perasa, sedangkan serabut motorik
meluas ke otot, kelenjar, dan salura-saluran darah.
Berdasarkan tempat asalnya sisem
araf tepi dibedakan menjadi :
a. Saraf kranial,
berfungsi membawa impuls dari dan ke otak. Terdapat 12 pasang saraf kranial
ke-4 pasang pertama terikat pada otak berat dan ke-8 pasang terakhir teerikat
pada bagian otak belakang. Saraf kranial melayani daerah yang hampir secara
khusus meliputi kepala, wajah, dan bagian atas leher.
Nama
dan fungsinya dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
No.
|
Nama
|
Fungsi
|
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
|
Olfaktori
Optik
Okulomotor
Troklear
Trigeminal
Abdusena
Fasial
Auditori
Glosafaring
Vagus
Alat
tambahan
hiplogosal
|
Indra
penciuman
Indra
penglihatan
Gerak mata
Garak
mata
Gerak
rahang ; sensasi pada wajah
Gerak
mata
Otot
pada wajah ; rasa (bagian depan lidah)
Indra
pendengaran dan keseimbangan
Sensasi
dan gerakan otot disekelilingi tenggorokan, rasa (bagian belakang lidah)
Motorik
ke jantung, laring, esofagus, lambung, dan usus, sensasi dari dada dan
abdomen.
Gerak
leher dan bahu tulang belakang
Gerak
lidah
|
b. Saraf spinal,
merupakan saraf yang melekat pada kedua sisitulang belakang. Berfungsi untuk
membawa impuls dati dan ke sumsum tulang belakang. Tersusun secara berkelompok
dan dinamakan sesuai dengan daerah pada
sumsum tulang belakang tempat akar-akar tersebut timbul yaitu servikal (leher)
8 pasang, torasik (punggung) 12 pasang,
lumbar (pinggang) 5 pasang, sekral (pinggul) 5 pasang dan koksigen (ekor) 1
pasang.
Sistem
saraf tepi dibedakan menjadi:
1. Sistem
saraf somatik
Melayani
kulit, otot rangka dan tendon. Termasuk saraf yang membawa informasi sensorik
dari reseptor sensorik eksternal ke SSP dan menyampaikan perintah dari SSP ke
otot rangka.
Aksi
sistem somatik adalah gerak sadar dan gerak refleks. Gerak sadar slalu berasal
dari korteks otak besar, sedangkan gerak refleks merupakan respon otomatis
terhadap rangsang. Gerak refleks terjadi sangat cepat bahkan tanpa kita
pikirkan sebelumnya.
Impuls
pada gerak refleks mengalir dalam jalur yang pendek. Jarak terpendek yang
dilalui suatu impuls saraf saat melakukan gerak reflaks disebut lengkung
refleks.
2. Sistem
saraf otonom
Seperangkat
dari sistem saraf tepi ada yang melayani jantung, paru-paru, saluran
pencernaan, organ internal lain, otot iris mata dan sejumlah kelenjar yang
bekerja secara otonom
Sistem saraf otonom
adlah sistem saraf yang dapat bertindak sendiri dan tindak dibawah pengawasan
suatu fungsi pusat-pusat otak yang lebih tinngi.
Merupakan
suatu pengendakian permanen yang bekerja terhadap oto-otot plos dan
kelenjar-kelenjar. Terdiri atas dua bagian yaitu sistem saraf simpatetik dan
parasimpatik.
a. Sistem
saraf simpatetik
Terdiri
atas dua tali saraf derdeba pada kedua sisi sumsum tulang belakang yang
masing-masing mempunyai ganglion. Ganglion simpatik terbesar persisi berada
dibawah diafragma dan biasa disebut solar pleksus. Ganglion simpatetik yang
lain berada didekat jantung, sebelah bawah perut dan pada leher.
Fungsi
sistem saraf simpatetik adalah mengendalikan aktivitas jantung, sekresi
kelenjar endokrin, suplai darah arteri, aktivitas otot polos pada perut dan
usus halus, serta aktivitas organ dalam lainnya.
b. Sistem
saraf parasimpatetik
Merupakan
saraf vagus yang memanjang dari medula oblongata, turun melalui leher menuju
kedada dan perut. Berfungsi sebagai kebalikan sistem saraf simpatetik. Jika
sitem saraf simpatetik mempercepat aktivitas jantung, maka sistem
parasimpatetik berfungsi untuk memperlambat aktivitas jantung.
Dampak
pilihan stimulasi otonom
Organ
|
Stimulasi
simpatetik
|
Stimulasi
parasimpatetik
|
Kulit
Otot
rambut
Kelenjar
keringat
Mata
Sfingter
iris
Sistem
sirkulasi
Jantung
(laju dan kekuatan)
Arteri
jantung
Arteri
yang lain
Bronkus
paru-paru
Organ
pencernaan
Otot
lambung dan otot usus
Kelenjar
nludah
Kelenjar
lambung dan usus
Pankreas
Hati
Organ
urinari
Otot
kandung kemih
Sfingter
kandung kemih
Medula
adrenal (anak ginjal)
|
Kontraksi
Sekresi
-
Meningkat
Mengembang
Menyempit
Mengembang
Peristalis
menurun
Sedikit
sekresi lendir
-
-
Aliran
empedu dihambat, glukosa dilepaskan
Relaksasi
Kontraksi
Sekresi
|
-
-
Kontraksi
Menurun
Menyempit
Mengembang
Menyempit
Peristalis
menigkat
Sekresi
Sekresi
Sekresi
Aliran
empedu dirangsang
Kontraksi
Relaksasi
-
|
B.
Sistem
Saraf Cacing Pipih
Misalnya
planaria termasuk invertebrata. Hewan tersebut mempumyai sistem saraf yang
lebih sederhana dibandingkan dengan sistem saraf manusia.
Sistem
saraf planaria disebut sistem saraf tangga tali yang tersusun atas sistem saraf
pusat dan sistem saraf tepi. Sisitem saraf pusat planaria terdiri atas dua
ganglion pada daerah kepala (ganglion otak) dan dua tali saraf longitudinal.
Ganglion otak merupakan otak primitif yang berfungsi sebagai pusat koordinasi
(pusat motorik). Ganglion tersebut sering terkumpul bersama reseptor sensorik
membentuk sefalisasi. Tali saraf longitudinal terletak membujur dari kepala hingga
bagian posterior.
Sistem
saraf planaria tersusun atas serabut-serabut saraf transversal yang melintang
pada kedua sisi tubuh. Serabut-serabut saraf tersebut berfungsi untuk hal-hal
berikut:
1. Membawa
impuls saraf sensorik dari daerah tepi (perifer) menuju ganglion kepala.
2. Membawa
impuls saraf motorik dari ganglion kepala ke otot.
Susunan serabut saraf transversal yang menghubungkan
dua tali saraf longitudinal pada planaria tampak seperti tangga sehingga
disebut sistem saraf tangga tali.
C.
Sistem
Endokrin Manusia
Adalah
sistem yang terdiri atas kelenjar dan jaringan yang menghasilkan hormon. Hormon
merupakan senyawa kimia yang dihasilkan oleh satu bagian tubuh yang
mempengaruhi aktivitas kelenjar atau jaringan yang lain.
Kelenjar
endokrin adalah kelenjar yang tidak mempunyai saluran
Kelenjar
eksokrin adalah kelenjar yang mempunyai saluran
Peran
hormon yaitu :
1. Mengatur
metabolisme
2. Pertumbuhan
dan perkembangan
3. Reproduksi
4. Keseimbangan
internal
5. Reaksi
pada stres, serta
6. Tingkah
laku
Prinsip Kelenjar
Endokrin dan Hormon
Kelenjar endokrin
|
Hormon yang dihasilkan
|
Kelas kimia
|
Jaringan target pituitari anterior
|
Fungsi utama hormon
|
Hipotalamus
Pituiteri posterior
Pituitari anterior
Tiroid
Paratiroid
Korteks adrenal
Medula adrenal
Pankreas
Gonad
Testis
Ovarium
Timus
Kelenjar pineal
|
Hipotalamik dan hormon penghambat
a.
Antidiuretika (ADH)
b.
Oksitokin
1. Tirotropin
(TSH)
2. Adrenokortiko
(ACTH)
3. Gonadotropik
[(folliclestimulating (FSH), luteinizing (LH)]
4. Prolaktin
(PRL)
5. Petumbuhan
(GH)
6. Intermedin
(MSH)
Tiroksin (T4)
dan triiodotironon (T3)
Kalsitonin
Paratiroid (PTH)
Glukokortikoid (kortisol)
Mineralokortikoid (aldosteron)
Hormon seks
Epineprin dan norepineprin
Insulin
Glukagon
Androgen (testoteron)
Estrogen dan progesteron
Timosin
Melatonin
|
Peptida
Peptida
Peptida
Glikoprotein peptida
Peptida
Glikoprotein
Protein
Protein
Peptida
Modifikasi asam amino
Peptida
Peptida
Steroid
Steroid
Steroid
Modifikasi asam amino
Protein
Protein
Steroid
Steroid
Peptida
Modifikasi asam amino
|
Ginjal
Uterus
Kelenjar susu
Tiroid
Korteks adrenal (kelenjar anak ginjal)
Gonad
Kelenjar susu
Jaringan halus, tulang
Melanosit pada
Kulit
Seluruh jaringan
Tulang, ginjal, usus
Tulang, ginjal, usus
Seluruh jaringan
Ginjal
Gonad, kulit, otot, tulang
Jantung dan otot lain
Hati, otot, jaringan adiposa
Hati, otot, jaringan adiposa
Gonad, kulit, otot, tulang
Gonad, kulit, otot, tulang
Limfosit T
Otak
|
Hormon pituitari anterior
Merangsang reabsorbsi air oleh ginjal
Merangsang kontraksi otot uterin
mengeluarkan susu dari kelenjar susu
Merangsang tiroid untuk menyekkresikan
tiroksin
Merangsang korteks adrenal
Produksi sperma dan sel telur dan
hormon seks.
Produksi susu
Pembelahan sel, sintesis protein dan
pertumbuhan tulang
Pada manusia elum diketahui, pada
vertebrata rendah mengatur warna kulit
Menigkatkan laju metabolik,mengatur
pertumbuhan dan perkembangan
Menurunkan kadar kalsium darah
Menigkatkan kadar kalsium darah
Meningkatkan kadar gula darah,
merangsang pemecahan protein
Reabsorbsi sodium (Na) dan Kalium (K)
Merangsang organ reproduksi dan
menampilkan siri jenis kelamin
Situasi kritis, meningkatakan kadar
gula darah
Menurunkan kadar gula darah,
meningkatkan pembentukan glikogen
Meningkatkan kadar gula darah
Merangsang ciri seks sekunder pria
Merangsang ciri seks sekunder
perempuan
Produksi dan pematangan limfosit T
Ritme harian dan tahunan, kemungkinan
terlibat dalam pematangan organ seksual
|
D.
Indra
Manusia
Indera berperan
sebagai reseptor, yaitu bagian tubuh yang berfungsi sebagai penerima
rangsangan. Ada lima macam indera yaitu
:
1.
Mata, sebagai penerima rangsang cahaya (fotoreseptor)
2.
Telinga, sebagai penerima rangsang getaran bunyi
(fonoreseptor) dan tempat beradanya indera keseimbangan 9statoreseptor)
3.
Hidung, sebagai penerima rangsang bau berupa gas
(kemoreseptor)
4.
Lidah, sebagai penerima rangsang zat yang terlarut
(kemoreseptor)
5.
Kulit, sebagai penerima rangsang sentuhan
(tangoreseptor)
Tiap indera akan berfungsi dengan sempurna
apabila :
Indera tersebut secara
anatomi tidak ada kelainan
Bagian untuk penerima
rangsang bekerja dengan baik
Saraf-saraf yang
membawa rangsang dari dan ke otak bekerja dengan baik
Pusat pengolahan
rangsang di otak bekerja dengan baik.
A. Mata
Letak mata
didalam rongga mata yang dilapisi/beralaskan lapisan lemak. Mata merupakan
penglihatan untuk menerima rangsang cahaya. Bagian mata yang peka terhadap
cahaya adalah bagian bintik kuning yang terdapat pada lapisan retina. Kita
dapat melihat benda setelah rangsang cahaya diterima retina tepat pada bintik
kuning, kemudian rangsangan diteruskan oleh urat saraf otak ke pusat
penglihatan di otak.
Bagian-bagian mata:
1.
Kelenjar Lakrima (Air mata)
2.
Konjunktiva
3.
Humor berair (Cairan berair)
4.
Selaput tanduk (Kornea)
5.
Selaput pelangi (Iris)
6.
Pupil
7.
Lensa
8.
Suspensor Ligamen
9.
Otot-otot bersilia
10.
Humor/badan bening
11.
Sklera
12.
Lapisan koroid
13.
Selaput jala mata (Retina)
14.
Saraf Optik
Bagian-bagian
yang melindungi mata:
1.
Alis mata, berguna untuk menghindarkan masuknya
keringat ke mata kita.
2.
Kelopak mata, berguna untuk melindungi mata dari
debu, asap, dan benda asing lain.
3.
Bulu mata, berguna untuk mengurangi cahaya dan
kotoran yang masuk.
4.
Kelenjar air mata, menghasilkan air mata yang
berguna untuk membasahi kornea.
B. Telinga
Telinga adalah
tempat beradanya indera pendengaran yang memiliki saraf pendengaran. Telinga
terbagi menjadi tiga bagian yaitu telinga luar, telinga tengah dan telinga
dalam. Pada bagian rumah siput tersebut terdapat ujung saraf yang berhubungan
dengan pusat pendengaran. Didalam telinga juga terdapat alat keseimbangan yang
terletak pada tiga saluran setengah lingkaran.
Telinga
mempunyai reseptor khusus untuk mengenali getaran bunyi dan untuk keseimbangan.
Ada tiga bagian utama dari telinga manusia, yaitu bagian telinga luar, telinga
tengah, dan telinga dalam. Telinga luar berfungsi menangkap getaran bunyi, dan
telinga tengah meneruskan getaran dari telinga luar ke telinga dalam. Reseptor
yang ada pada telinga dalam akan menerima rarigsang bunyi dan mengirimkannya
berupa impuls ke otak untuk diolah.
1. Susunan Telinga
Telinga
tersusun atas tiga bagian yaitu telinga luar, telinga tengah, dan telinga
dalam.
a. Telinga luar
Telinga luar
terdiri dari daun telinga, saluran luar, dan membran timpani (gendang telinga).
Daun telinga manusia mempunyai bentuk yang khas, tetapi bentuk ini kurang
mendukung fungsinya sebagai penangkap dan pengumpul getaran suara. Bentuk daun
telinga yang sangat sesuai dengan fungsinya adalah daun telinga pada anjing dan
kucing, yaitu tegak dan membentuk saluran menuju gendang telinga. Saluran luar
yang dekat dengan lubang telinga dilengkapi dengan rambut-rambut halus yang
menjaga agar benda asing tidak masuk, dan kelenjar lilin yang menjaga agar
permukaan saluran luar dan gendang telinga tidak kering.
b. Telinga
tengah
Bagian ini merupakan rongga yang berisi udara untuk menjaga tekanan
udara agar seimbang. Di dalamnya terdapat saluran Eustachio yang menghubungkan
telinga tengah dengan faring. Rongga telinga tengah berhubungan dengan telinga
luar melalui membran timpani. Hubungan telinga tengah dengan bagian telinga
dalam melalui jendela oval dan jendela bundar yang keduanya dilapisi dengan
membran yang transparan. Selain itu terdapat pula tiga tulang pendengaran yang
tersusun seperti rantai yang menghubungkan gendang telinga dengan jendela oval.
Ketiga tulang tersebut adalah tulang martil (maleus) menempel pada gendang
telinga dan tulang landasan (inkus). Kedua tulang ini terikat erat oleh
ligamentum sehingga mereka bergerak sebagai satu tulang. Tulang yang ketiga
adalah tulang sanggurdi (stapes) yang berhubungan dengan jendela oval. Antara
tulang landasan dan tulang sanggurdi terdapat sendi yang memungkinkan gerakan
bebas.
Fungsi rangkaian tulang dengar adalah untuk
mengirimkan getaran suara dari gendang telinga (membran timpani) menyeberangi
rongga telinga tengah ke jendela oval.
c. Telinga dalam
Bagian ini mempunyai susunan yang rumit,
terdiri dari labirin tulang dan labirin membran. Ada 5 bagian utama dari
labirin membran, yaitu sebagai berikut.
Tiga saluran setengah lingkaran
Ampula
Utrikulus
Sakulus
Koklea atau
rumah siput
Sakulus berhubungan dengan utrikulus melalui saluran sempit. Tiga
saluran setengah lingkaran, ampula, utrikulus dan sakulus merupakan organ
keseimbangan, dan keempatnya terdapat di dalam rongga vestibulum dari labirin
tulang.
Koklea
mengandung organ Korti untuk pendengaran. Koklea terdiri dari tiga saluran yang
sejajar, yaitu: saluran vestibulum yang berhubungan dengan jendela oval,
saluran tengah dan saluran timpani yang berhubungan dengan jendela bundar, dan
saluran (kanal) yang dipisahkan satu dengan lainnya oleh membran. Di antara
saluran vestibulum dengan saluran tengah terdapat membran Reissner, sedangkan
di antara saluran tengah dengan saluran timpani terdapat membran basiler. Dalam
saluran tengah terdapat suatu tonjolan yang dikenal sebagai membran tektorial
yang paralel dengan membran basiler dan ada di sepanjang koklea. Sel sensori
untuk mendengar tersebar di permukaan membran basiler dan ujungnya berhadapan
dengan membran tektorial. Dasar dari sel pendengar terletak pada membran
basiler dan berhubungan dengan serabut saraf yang bergabung membentuk saraf
pendengar. Bagian yang peka terhadap rangsang bunyi ini disebut organ Korti.
Cara kerja
indra pendengaran
Gelombang bunyi
yang masuk ke dalam telinga luar menggetarkan gendang telinga. Getaran ini akan
diteruskan oleh ketiga tulang dengar ke jendela oval. Getaran Struktur koklea
pada jendela oval diteruskan ke cairan limfa yang ada di dalam saluran
vestibulum. Getaran cairan tadi akan menggerakkan membran Reissmer dan
menggetarkan cairan limfa dalam saluran tengah. Perpindahan getaran cairan
limfa di dalam saluran tengah menggerakkan membran basher yang dengan
sendirinya akan menggetarkan cairan dalam saluran timpani. Perpindahan ini
menyebabkan melebarnya membran pada jendela bundar. Getaran dengan frekuensi
tertentu akan menggetarkan selaput-selaput basiler, yang akan menggerakkan
sel-sel rambut ke atas dan ke bawah. Ketika rambut-rambut sel menyentuh membran
tektorial, terjadilah rangsangan (impuls). Getaran membran tektorial dan
membran basiler akan menekan sel sensori pada organ Korti dan kemudian menghasilkan
impuls yang akan dikirim ke pusat pendengar di dalam otak melalui saraf
pendengaran.
2. Susunan dan Cara Kerja Alat Keseimbangan
Bagian dari
alat vestibulum atau alat keseimbangan berupa tiga saluran setengah lingkaran
yang dilengkapi dengan organ ampula (kristal) dan organ keseimbangan yang ada
di dalam utrikulus clan sakulus. Ujung dari setup saluran setengah lingkaran
membesar dan disebut ampula yang berisi reseptor, sedangkan pangkalnya
berhubungan dengan utrikulus yang menuju ke sakulus. Utrikulus maupun sakulus
berisi reseptor keseimbangan. Alat keseimbangan yang ada di dalam ampula
terdiri dari kelompok sel saraf sensori yang mempunyai rambut dalam tudung
gelatin yang berbentuk kubah. Alat ini disebut kupula. Saluran semisirkular
(saluran setengah lingkaran) peka terhadap gerakan kepala.
Alat keseimbangan di
dalam utrikulus dan sakulus terdiri dari sekelompok sel saraf yang ujungnya
berupa rambut bebas yang melekat pada otolith, yaitu butiran natrium karbonat.
Posisi kepala mengakibatkan desakan otolith pada rambut yang menimbulkan impuls
yang akan dikirim ke otak.
C. Kulit
Kulit berfungsi
sebagai indera perasa dan peraba. Kulit peka terhadap rangsang yang berupa
panas, dingin, tekanan, sentuhan dan sakit/nyeri.
1. Susunan
Kulit
Kulit terdiri
dari lapisan luar yang disebut epidermis dan lapisan dalam atau lapisan dermis.
Pada epidermis tidak terdapat pembuluh darah dan sel saraf. Epidermis tersusun
atas empat lapis sel. Dari bagian dalam ke bagian luar, pertama adalah stratum
germinativum berfungsi membentuk lapisan di sebelah atasnya. Kedua, yaitu di
sebelah luar lapisan germinativum terdapat stratum granulosum yang berisi
sedikit keratin yang menyebabkan kulit menjadi keras dan kering. Selain itu
sel-sel dari lapisan granulosum umumnya menghasilkan pigmen hitam (melanin).
Kandungan melanin menentukan derajat warna kulit, kehitaman, atau kecoklatan.
Lapisan ketiga merupakan lapisan yang transparan disebut stratum lusidum dan
lapisan keempat (lapisan terluar) adalah lapisan tanduk disebut stratum
korneum.
Penyusun utama
dari bagian dermis adalah jaringan penyokong yang terdiri dari serat yang
berwarna putih dan serat yang berwarna kuning. Serat kuning bersifat
elastis/lentur, sehingga kulit dapat mengembang.
Stratum germinativum mengadakan pertumbuhan ke daerah dermis membentuk kelenjar
keringat dan akar rambut. Akar rambut berhubungan dengan pembuluh darah yang
membawakan makanan dan oksigen, selain itu juga berhubungan dengan serabut
saraf. Pada setiap pangkal akar rambut melekat otot penggerak rambut. Pada
waktu dingin atau merasa takut, otot rambut mengerut dan rambut menjadi tegak.
Di sebelah dalam dermis terdapat timbunan lemak yang berfungsi sebagai bantalan
untuk melindungi bagian dalam tubuh dari kerusakan mekanik.
2. Fungsi Kulit
Kulit berfungsi
sebagai alat pelindung bagian dalam, misalnya otot dan tulang; sebagai alat
peraba dengan dilengkapi bermacam reseptor yang peka terhadap berbagai
rangsangan; sebagai alat ekskresi; serta pengatur suhu tubuh.
Sehubungan dengan fungsinya sebagai alat peraba, kulit dilengkapi dengan
reseptor reseptor khusus. Reseptor untuk rasa sakit ujungnya menjorok masuk ke
daerah epidermis. Reseptor untuk tekanan, ujungnya berada di dermis yang jauh
dari epidermis. Reseptor untuk rangsang sentuhan dan panas, ujung reseptornya
terletak di dekat epidermis.
D. Lidah
Lidah berfungsi
sebagai indera pengecap. Indera pengecap tersebut terletak pada bagian
permukaan atas terbagi menjadi beberapa daerah yang peka terhadap rasa yang
berbeda-beda (manis, pahit, asin dan masam). Permukaan lidah juga dapat
merasakan panas, dingin, kasar, halus dan nyeri.
Dalam bahasa
kedokteran, lidah (dan semua yang menyangkut lidah) disebut Lingual. Lidah sebetulnya adalah
kumpulan dari banyak otot. Dilihat dari ukurannya, otot lidah termasuk otot
yang paling kuat pada tubuh kita. Otot-otot ini memiliki arah yang
berbeda-beda, itu sebabnya lidah kita sangat fleksibel dalam bergerak ke segala
arah. Otot lidah ada 2 jenis, otot intrinsik dan ekstrinsik. Otot intrinsik
membuat kita mampu mengubah-ubah bentuk lidah (memanjang, memendek, membulat),
sedangkan otot ekstrinsik lidah membuat lidah dapat bergerak mengelilingi
rongga mulut dan faring.
Secara garis
besar lidah dapat terbagi menjadi 2 bagian yaitu 2/3 depan (yang disebut apeks)
dan 1/3 belakang (yang disebut dorsum). Bagian depan lidah
sangat fleksibel dan bekerja sama dengan gigi dalam pengucapan huruf-huruf.
bagian tersebut juga membantu untuk menggerakkan makanan ke segala arah saat
sedang mengunyah. Lidah juga mendorong makanan kembali ke permukaan kunyah gigi
sehingga gigi dapat menggilasnya. Bagian belakang lidah juga penting untuk
pengunyahan. Begitu makanan sudah halus dan tercampur dengan saliva (air liur),
atau pada saat meludah, otot-otot belakang lidah bekerja. Otot tersebut bersama-sama
air liur mengangkat dan mendorong makanan memasuki esofagus, yaitu “pipa” yang
menghubungkan tenggorokan dengan perut.
Lidah Terikat ke Dasar Mulut
Meski dapat
bergerak bebas, lidah terikat ke dasar mulut. Coba lihat ke cermin dan angkat
lidah Anda, akan terlihat selapis tipis jaringan (yang dalam bahasa kedokteran
disebut frenulum ) yang menghubungkan lidah ke dasar mulut.
Permukaan Lidah Tidak Rata
Jangan letakkan
dulu cermin Anda. Sekarang perhatikan dengan seksama bahwa permukaan lidah
tidak rata, bandingkan dengan bagian bawah lidah yang sangat licin. Hal ini
disebabkan karena permukaan lidah bagian depan tertutup oleh selapis
tonjol-tonjol yang disebut papillae.
Ada 4 jenis papillae, yaitu :
1.
Filiform
2.
Fungiform
3.
Foliata
4.
Vallatae --> papillae terbesar, ada di cekungan
berbentuk V di 1/3 lidah bagian belakang.
Semua papilla tersebut memiliki kuncup
pengecap, kecuali papilla vallatae yang hanya berfungsi untuk membantu
“memegang” makanan). Selain berfungsi sebagai kuncup pengecap, papilla juga
membantu untuk “memegang” makanan. Manusia terlahir dengan kurang lebih 10.000
kuncup pengecap. Namun seiring dengan bertambahnya usia, sebagian kuncup
pengecapnya mengalami atrofi /mati. Kuncup pengecap dapat membuat kita dapat
menentukan apakah suatu makanan berasa manis, asam, pahit atau asin.
Bagaimana
Lidah Dapat Menentukan Rasa?
Tiap kuncup pengecap
tersusun dari sel-sel yang memiliki rambut berukuran mikro yang sensitif,
disebut mikrovilli. Rambut-rambut super mini ini pada saat berkontak dengan
makanan akan mengirimkan pesan ke otak, lalu otak akan menerjemahkan sinyal
yang diberikan tersebut dan menentukan rasa dari makanan yang kita makan.
Ada beberapa hal yang dapat membuat reseptor
kuncup pengecap menjadi kurang sensitif. Bila kita mengemut es batu sebelum
makan, dinginnya es dapat membuat kuncup pengecap menjadi kurang sensitif. Begitu juga
kalau lidah kita terkena makanan yang terlalu panas, dapat menyebabkan ‘tongue
burning’ dan biasanya baru akan pulih dalam 1-2 hari. Lidah yang kebersihannya
tidak terjaga juga dapat menyebabkan kesensitifan lidah berkurang, karena
banyaknya plak yang terkumpul di permukaan lidah. Selain itu, produksi air liur
yang berkurang dan menyebabkan keadaan mulut kering (xerostomia) juga membuat
lidah tidak bekerja maksimal.
Saat kita
terkena influensa, biasanya makanan apapun terasa hambar. Itu karena lidah tidak
bekerja sendirian. Proses pengecapan rasa tidak hanya digawangi oleh lidah tapi
juga dibantu oleh hidung. Hidung membantu untuk pengecapan makanan dengan
membauinya sebelum makanan dikunyah dan ditelan. Bau yang kuat dari suatu
makanan dapat mempengaruhi kuncup pengecap.
Lidah Tidak Istirahat
Tidak seperti
kelenjar saliva yang “istirahat” pada saat kita tidur sehingga produksi saliva
menurun, lidah tetap beraktivitas meskipun kita sedang tidur. Lidah mendorong
saliva ke tenggorokan supaya bisa ditelan. Hal ini menguntungkan, karena kalau
tidak di bantal akan terbentuk pulau-pulau besar setiap kali kita tidur.
Jaga Kondisi Lidah
Begitu besarnya
manfaat dan fungsi lidah bagi kehidupan kita, sudah sepantasnya kita
menunjukkan rasa terima kasih dengan menjaganya tetap sehat dan bersih.
Caranya? Pada saat menyikat gigi, lidah juga harus ikut disikat. Sikat saja
dengan sikat gigi yang biasa dipakai, namun dengan tekanan ringan. Jangan
gunakan tekanan berlebihan karena bisa menyebabkan luka. Lakukan dengan
menggerakkan sikat dari bagian belakang lidah ke bagian depan secara perlahan.
Bila belum terbiasa mungkin dapat menyebabkan timbul rasa ingin muntah, tapi lama
kelamaan akan terbiasa. Hindari makanan yang super panas, karena akan
menyebabkan luka
E. Hidung
Hidung
berfungsi sebagai indera pembau. Ujung-ujung saraf pembau terletak pada selaput
lender rongga hidung bagian atas, kerang hidung atas dan permukaan atas kerang
hidung yang tengah. Pada ujungs araf pembau terdapat selaput lender yang
berfungsi sebagai pelembab Bau yang busuk pada rongga hidung waktu kita menarik
napas ditangkap oleh ujung saraf kemudian dibawa ke pusat pembau di otak
sehingga kita dapat menerima rangsang bau.
Anatomi
Secara anatomi, hidung adalah
penonjolan pada vertebrata yang
mengandung nostril, yang menyaring udara untuk pernafasan. Hidung sebagai suatu
istilah, dapat juga digunakan untuk menunjukkan ujung sesuatu, seperti hidung
pada pesawat
terbang. Secara anatomi, hidung adalah penonjolan pada
vertebrata yang mengandung nostril, yang menyaring udara untuk pernafasan.
Hidung sebagai suatu istilah, dapat juga digunakan untuk menunjukkan ujung
sesuatu, seperti hidung pada pesawat terbang. Hidung manusia Hidung adalah
bagian yang paling menonjol di wajah, yang berfungsi menghirup udara pernafasan,
menyaring udara,menghangatkan udara pernafasan, juga berperan dalam resonansi
suara.
Hidung terdiri daripada bahagian eksternal dan internal. Bahagian
eksternal terdapat dipermukaan muka dan terdiri daripada rangka penyokong yang
dibentuk oleh tulang dan rawan. Rangka hidung diliputi oleh kulit dan permukaan
dalamnya dilapisi oleh membran mukus. Di bawah hidung terdapat dua pembukaan
yang disebut lubang hidung atau nares eksternal. Bahagian internal hidung
terdiri daripada kaviti yang besar di tengkorak terletak atas dari mulut dan di
antara dua kaviti orbit. Bahagian dalam hidung eksternal dan internal
dibahagikan kepada bahagian kanan dan kiri oleh pembahagi vertikal yang
dikenali sebagai septum hidung. Setiap kaviti hidung mempunyai atap, lantai,
dinding lateral dan dinding medial (septum hidung). Kaviti hidung membuka di
anterior melalui lubang hidung. Posterior, kaviti ini berhubung dengan farinks
melalui pembukaan hidung internal.
Fungsi Hidung
Bulu hidung di dalam kaviti hidung menapis debu dan mikroorganisma dari
udara yang masuk dan lapisan mukus yang memerangkapnya. Bekalan darah yang
banyak ke membran mukus membantu mengawal udara yang masuk menjadi hampir sama
dengan suhu badan di samping melembabkannya. Selain itu hidung juga berfungsi
sebagai organ untuk membau kerana reseptor bau terletak di mukosa bahagian atas
hidung. Hidung juga membantu menghasilkan dengungan
(fonasi).
E.
Gangguan
pada Sistem Regulasi Manusia
Kelainan dan
penyakit pada alat indra dapat mengganggu manusia ketika berinteraksi terhadap
lingkungannya. Berkat kemajuan ilmu pengetahuan, sebagian kelainan dan gangguan
tersebut dapat diatasi. Beberapa kelainan dan penyakit yang menyerang alat-alat
indra antara lain sebagai berikut.
a.
Mata
1. Astigmatis
Astigmatis
(mata silindris) adalah kelainan pada mafa yang menyebabkan penglihatan menjadi
kabur. Hal ini terjadi karena penderita tidak mampu melihat garis-garis
horizontal dan vertikal secara bersama-sama. Mata tidak mampu memfokuskan
pandangan karena kornea mata tidak berbentuk bola. Kelainan ini dapat diatasi
dengan memakai kacamata silindris. Etiologi Astigmatisma terjadi akibat
kelainan kelengkungan permukaan kornea. Bayi yang baru lahir biasanya mempunyai
kornea yang bulat atau sferis yang di dalam perkembangannya terjadi keadaan apa
yang disebut astigmatisme with the rule (astigmat lazim) yang berarti
kelengkungan kornea pada bidang vertikal bertambah atau lebih kuat atau
jari-jarinya lebih pendek dibanding jari-jari kelengkungan kornea di bidang
horizontal.
Astigmatisma
juga sering disebabkan oleh adanya selaput bening yang tidak teratur dan
lengkung kornea yang terlalu besar pada salah satu bidangnya. Permukaan lensa
yang berbentuk bulat telur pada sisi datangnya cahaya, merupakan contoh dari
lensa astigmatis. Derajat kelengkungan bidang yang melalui sumbu panjang telur
tidak sama dengan derajat kelengkungan pada bidang yang melalui sumbu pendek.
Karena lengkung lensa astigmatis pada suatu bidang lebih kecil daripada
lengkung pada bidang yang lain, cahaya yang mengenai bagian perifer lensa pada
suatu sisi tidak dibelokkan sama kuatnya dengan cahaya yang mengenai bagian
perifer pada bidang yang lain.
Selain itu daya
akomodasi mata tidak dapat mengkompensasi kelainan astigmatisma karena pada
akomodasi, lengkung lensa mata tidak berubah sama kuatnya di semua bidang.
Dengan kata lain, kedua bidang memerlukan koreksi derajat akomodasi yang
berbeda, sehingga tidak dapat dikoreksi pada saat bersamaan tanpa dibantu
kacamata. (3) Adapaun bentuk-bentuk astigmat adalah sebagai berikut: 1.Astigmat
Reguler yaitu astigmat yang memperlihatkan kekuatan pembiasan bertambah atau
berkurang perlahan-lahan secara teratur dari satu meridian meridian berikutnya.
Cara mengatasi
astigmat regular : memberikan kacamata silinder dengan ukuran yang akan
mengimbangi atau berlawanan dengan kelengkungan selaput beningan yang
mengakibatkan silinder. Astigmat ireguler : astigmat yang terjadi tidak
mempunyai dua meridian yang saling tegak lurus. Astigmat ireguler dapat terjadi
akibat kelengkungan kornea pada meridian yang sama berbeda sehingga bayangan
menjadi ireguler. Astigmatisma ireguler terjadi akibat infeksi kornea,trauma
dan distrofi atau akibat selaput bening.
Cara mengatasi
astigmat ireguler: dengan menggunakan lensa kontak sehingga sinar akan dapat
dibiaskan pada permukaan lensa kontak dan masuk ke dalam bola mata dengan
teratur.Kadang-kadang perlu dilakukan pencangkokan selaput bening atau
keratoplasti untuk menghilangkan jaringan parut yang mengganggu penglihatan.
Terapi
Astigmat bisa
diperiksa dengan cara pengaburan (fogging technique of refraction) yang
menggunakan kartu snellen, bingkai percobaan, sebuah set lensa coba, dan kipas
astigmat. Pemeriksaan astigmat ini menggunakan teknik sebagai berikut yaitu:
1.
Pasien duduk
menghadap kartu Snellen pada jarak 6 meter,
2.
Pada mata dipasang bingkai percobaan,
3.
Satu mata
ditutup,
4.
Dengan mata
yang terbuka pada pasien dilakukan terlebih dahulu pemeriksaan dengan lensa (+)
atau (-) sampai tercapai ketajaman penglihatan terbaik,
5.
Pada mata
tersebut dipasang lensa (+) yang cukup besar (misal S + 3.00) untuk membuat
pasien mempunyai kelainan refreksi astigmat miopikus,
6.
Pasien diminta melihat kartu kipas astigmat,
7.
Pasien ditanya tentang garis pada kipas yang paling
jelas terlihat,
8.
Bila belum terlihat perbedaan tebal garis kipas
astigmat maka lensa S( + 3.00) diperlemah sedikit demi sedikit hingga pasien
dapat menentukan garis mana yang terjelas dan terkabur,
9.
Lensa silinder (-) diperkuat sedikit demi sedikit
dengan sumbu tersebut hingga tampak garis yang tadi mula-mula terkabur menjadi
sama jelasnya dengan garis yang terjelas sebelumnya,
10.
Bila sudah dapat melihat garis-garis pada kipas
astigmat dengan jelas,lakukan tes dengan kartu Snellen,
11.
Bila penglihatan belum 6/6 sesuai kartu Snellen,
maka mungkin lensa (+) yang diberikan terlalu berat,sehingga perlu mengurangi
lensa (+) atau menambah lensa (-),
12.
Pasien diminta membaca kartu Snellen pada saat
lensa (-) ditambah perlahan-lahan hingga ketajaman penglihatan menjadi 6/6.
Sedangkan
nilainya : Derajat astigmat sama dengan ukuran lensa silinder (-) yang dipakai
sehingga gambar kipas astigmat tampak sama jelas.
Sedangkan untuk
mengoreksi astigmat dapat dilakukan dengan “trial and error” untuk menemukan
lensa sferis yang cocok untuk mengoreksi pembiasan pada salah satu bidang.
Setelah itu lensa silindris tambahan digunakan untuk mengoreksi kelainan pada
bidang yang lain. Untuk hal terakhir ini, sumbu dan kekuatan lensa silindris yang
diperlukan harus ditetapkan. Ada beberapa cara untuk menentukan sumbu dari
bidang yang abnormal pada sistem lensa mata.
Salah satu cara
adalah dengan menggunakan alat yang bergambar garis-garis hitam paralel secara
vertikal maupun horizontal (kartu Snellen yang telah dijelaskan di atas).
Setelah mencoba mengoreksi dengan berbagai lensa sferis, diperoleh lensa yang
sesuai sehingga salah satu garis menjadi jelas terlihat oleh mata yang
astigmat, tetapi garis yang tegak lurus terhadap garis yang terlihat tegas ini
malah menjadi kabur. Dari prinsip-prinsip fisika optik dapat terlihat bahwa
sumbu bidang silindris mata yang tidak terfokus adalah sejajar lensa silindris
(+) atau (-) yang kekuatannya sesuai, dan kemudian diletakkan pada sumbu lensa
ini sejajar dengan garis yang tidak terfokus,sampai semua garis sama jelasnya.
Setelah ini tercapai, pemeriksa meminta ahli optik untuk membuat lensa khusus
yang mengalami koreksi sferis disertai koreksi silindris pada sumbu yang tepat.
2. Miopi
Miopi (rabun
jauh) adalah kelainan pada mata yang ditandai dengan mata tidak dapat melihat
jauh. Hal itu terjadi karena bola mata terlalu panjang dan bayangan benda jatuh
di depan bintik kuning. Kelainan ini dapat diatasi dengan memakai kaca mata
berlensa cekung (negatif).
3. Hipermetropi
Hipermetropia
(rabun dekat) adalah kelainan pada mata yang ditandai dengan mata tidak dapat
melihat dekat. Hal itu terjadi karena bola mata terlalu pendek dan bayangan
jatuh di belakang bintik kuning. Kelainan ini dapat diatasi dengan memakai kaca
mata berlensa cembung (positifl.
4. Presbiopia
Presbiopia
(rabun dekat danjauh) adalah kelainan yang ditandai dengan mata tidak dapat
melihat dekat dan jauh. Hal itu terjadi ka.rena daya akomodasi mata mulai
berkurans. Kelainan ini dialami oleh orang tua sehingga disebut juga mata tua.
Kelainan ini dapat diatasi dengan memakai kacamata berlensa rangkap, yaitu
bagian atas berlensa cekung (negatif) dan bagian bawah berlensa cembung
(positif). Kelainan miopia, hipermetropia, dan presbiopia serta cara
menolongnya telah kamu pelajari di kelas VIII.
5. Rabun Senja
Penderita rabun
senja (rabun ayam) tidak dapat melihat dengan baik pada senja dan malam hari
ketika cahaya mulai rentang-remang. Gangguan penglihatan ini disebabkan oleh
kekurangan vitamin A. Cara mencegah dan mengatasi gangguan ini ialah dengan
mengonsumsi rnakanan yang banyak mensandung vitamin A. Misalnya wortel. pepaya,
dan tomat.
6. Keratomalasi
Keratomalasi
ditandai dengan kornea mata yang keruh. Penyebabnya adalah kekurangan vitamin A
yang sangat parah. Jadi, penyakit ini merupakan tingkat lanjut rabun senja.
Kekurangan vitamin A menimbulkan penebalan selaput lendir mata. Akibatnya,
permukaan mata yang biasanya basah menjadi kering dan kasar
(xeroftalmia/xerosis). Ji ka tidak segera cliatasi. akan menimbulkan kebutaan.
7. Katarak
Katarak (bular
mata) merupakan kelainan pada lensa mata. Lensa mata menjadi kabur dan keruh
sehingga cahaya yang masuk tidak dapat mencapai retina. Biasanya, katarak
diderjta oleh orang yang berusia lanjut. Katarak dapat diatasi dengan tindakan
operasi.
8. Juling
Kelainan mata
ini disebabkan adanya ketidak serasian kerja otot penggerak bola mata kanan dan
kiri. Kelainan ini dapat diatasi dengan tindakan operasi pada otot mata.
9. Glaukoma
Kelainan ini
ditandai dengan peningkatan tekanan di dalam bola mata. Tekanan terjadi karena
adanya sumbatan pada saluran di dalam bola mata dan pembentukan cairan di bola
mata yang berlebihan. Kelainan yang tidak segera diatasi dapat menyebabkan
kebutaan. Kelainan ini dapat diatasi dengan obat-obatan yang harus diminum
seumur hidup atau dengan tindakan pembedahan.
10. Buta Warna
Penderita buta
warna tidak dapat membedakan warna tertentu. misalnya merah, hijau. dan biru. Buta warna
merupakan penyakit keturunan yang tidak dapat disembuhkan. Buta warna lebih
banyak diderita laki-laki dari pada perempuan. Penyebab tersering buta warna
adalah faktor keturunan, gangguan terjadi biasanya pada kedua mata, namun tidak
memburuk seiring berjalannya usia. Penyebab lainnya adalah kelainan yang
didapat selama kehidupannya, misalnya kecelakaan/trauma pada mata, umumnya
kelainan hanya terjadi pada salah satu mata saja dan bisa mengalami penurunan
fungsi seirng berjalannya waktu.
Tips / Cara Menjaga
Mata Tetap Sehat
Untuk membuat
mata anda tetap sehat dan dapat melihat sesuatu dengan jelas dan jernih baik
untuk jarak jauh maupun dekat sebaiknya melakukan hal-hal berikut ini :
1.
Menonton Televisi Jangan Terlalu Dekat Jarak yang
aman untuk menonton televisi kalau tidak salah 2 meter untuk tv ukuran 14
inchi. Untuk layar yang lebih lebar otomatis jaraknya lebih jauh. Nonton layar
bioskop pun sebaiknya mengambil kursi yang paling belakang.
2.
Bekerja / Bermain Komputer Jangan Terlalu Lama
Biasakan memberi waktu dalam beraktivitas di depan layar komputer. Misalnya
setiap 15 atau 30 menit sekali beristirahat melihat yang jauh-jauh selama lima
sampai sepuluh menit agar mata tidak selalu dalam keadaan tegang karena melihat
layar dengan jarak yang sangat dekat.
3.
Bermain Video Game Jangan Terlalu Dekat. Anak-anak
jaman sekarang banyak yang cuek terhadap kesehatan mata. Ini dapat kita lihat
dengan banyak yang main ps / playstation atau vido game sejenis lainnya dekat
dengan layar tv. Sebaiknya biasakan marahi anak yang bermain game terlalu
dekat. Jaraknya mirip dengan poin nomor 1 di atas.
4.
Membaca Buku Jarak yang aman membaca buku adalah 30
cm. Bila terlalu dekat dapat membuat mata tegang dan mengakibatkan rabun jauh
dalam jangka panjang. Membaca buku juga tidak boleh sambil tiduran. Penerangan
pun juga harus cukup misalnya dengan lampu neon yang terang. Dengan demikian kesehatan mata akan tetap terjaga.
5.
Hindari Debu
Dan Polusi Bagi anda yang sering beraktivitas di jalan raya seperti tukang
ojek, polisi, polisi cepek, preman, supir angkot, kurir, dan lain sebagainya
sebaiknya menggunakan pelindung mata seperti kacamata dan helm yang berkaca.
Hindari debu yang masuk ke mata karena bisa membuat mata jadi infeksi dan
membuat mata menjadi katarak.
6.
Makan Makanan
Bergizi, Berserat dan Bervitamin A. Mata butuh asupan zat-zat yang bergizi
serta vitamin yang cukup agar dapat menjaga kondisi tetap fit. Biasakan memakan
makanan yang berserat dan memiliki kandungan gizi yang cukup. Anda juga dapat
mengkonsumsi suplemen atau mekanan yang mengandung vitamin A eperti wortel,
alpukat, tomat, pepaya, dan lain sebagainya.
7.
Jagalah
kesehatan mata anda agar anda tidak tersiksa karena harus memakai kacamata
terus-menerus. Dengan mata yang sehat anda punya banyak peluang untuk tembus
tes-tes kesehatan yang mengharuskan mata anda sehat walafiat. Hubungi dokter
setiap anda punya masalah dengan mata.
b. Telinga
1. Radang Telinga
Radang telinga dapat terjadi di bagian luar maupun tengah. Radang telinga bagian luar terjadi karena bakteri.
jamur. atau virus yang masuk melalui berbagai cara. misalnya masuk bersama air
ketika berenang. Radang telinga tengah (otitis media) dapat terjadi karena
bakteri atau virus. misalnya virus influenze. yang masuk dari rongga mulut
melirlui saluran Eustachius.
2. Otosklerosis
Penyakit ini
merupakan tuli konduksr yang menahun karena tulang sanggurdi kaku dan tidak
dapat bergerak secara leluasa. Penyakit ini harus ditangani oleh dokter THT.
Otosklerosis adalah penyakit primer dari tulang-tulang pendengaran dan otic
capsule. Proses ini menghasilkan tulang yang lebih lunak dan berkurang
densitasnya (otospongiosis). Gangguan pendengaran disebabkan oleh pertumbuhan
abnormal dari spongy bone-like tissue yang menghambat tulang- tulang di telinga
tengah, terutama stapes untuk bergerak dengan baik. Pertumbuhan tulang yang
abnormal ini sering terjadi di depan dari jendela oval, yang memisahkan telinga
tengah dengan telinga dalam. Normalnya, stapes yang merupakan tulang terkecil
pada tubuh bergetar secara bebas mengikuti transmissi suara ke telinga
dalam.Ketika tulang ini menjadi terfiksasi pada tulang sekitarnya, getaran
suara akan dihambat menuju ke telinga dalam sehingga fungsi pendengaran
terganggu.
3. Tuli Mendadak
Tuli mendadak ( istilah medis : sudden
deafness ) merupakan keadaan emergensi di telinga, dimana telinga mengalami
ketulian secara mendadak, kadang tanpa disertai keluhan, umumnya mengenai satu
telinga.Dikatakan emergensi karena keadaan ini sering kali menetap, jika tidak
diketahui cepat penyebabnya.Keluhan yang timbul biasanya, terjadi penurunan
pendengaran yang berat secara tiba-tiba dapat disertai telinga berdengung (
tinitus ) dan rasa berputar ( vertigo ). Penyebab pasti kadang sulit untuk
diketahui, umumnya diakibatkan gangguan pada saraf telinga ( pada rumah siput /
koklea ) oleh berbagai hal seperti trauma kepala, trauma bising yang keras,
infeksi virus, perubahan tekanan atmosfir dan adanya kelainan darah.
Jika telinga
kemasukan benda asing, tak ada pertolongan pertama yang bisa dilakukan di
rumah. “Penanganan yang salah justru akan membawa akibat yang lebih buruk lagi.
Jangan mencoba mengeluarkan benda tadi dengan cara dikorek-korek. Segera bawa
ke dokter THT atau gunakan ear candle.” Berikut benda-benda
asing yang biasa masuk ke telinga: * Air Saat mandi atau berenang, tak jarang
air masuk ke telinga anak. Selama telinganya bersih, air otomatis akan keluar
sendiri. Namun kalau di dalamnya terdapat kotoran kuping, air akan membuatnya
mengembang sehingga tidak bisa keluar. Segera ke dokter THT untuk membersihkan
kotoran kuping yang ada. * Semut Bila telinga sampai kemasukan semut, berarti
ada yang salah dengan bagian dalam telinga. Pada prinsipnya, telinga punya
mekanisme sendiri yang dapat menghambat binatang seperti semut untuk tidak
masuk ke dalam. * Cotton Buds Cotton buds (ear therapy) tidak dianjurkan
secara medis untuk mengorek-ngorek telinga, walau masih saja ada yang
menggunakannya. Selain kapas bisa tertinggal di dalam telinga, bahaya lainnya
adalah dapat menusuk selaput gendang bila tidak hati-hati menggunakannya. Oleh
karena itu, berhati-hatilah. Jika kapasnya tertinggal di dalam telinga, segera
bawa anak Anda ke dokter THT atau juga terapi telinga / ear theraphy.. *
Benda-benda kecil Anak-anak kecil sering tidak sengaja memasukkan sesuatu ke
dalam telinganya. Misalnya, manik-manik mainan. Jika terjadi, segera bawa ke
dokter THT. Jangan coba-coba mengeluarkannya sendiri, karena bisa menimbulkan
masalah baru. Di ruang praktek, dokter mempunyai alat khusus untuk mengeluarkan
benda tersebut. sebaiknya anda mencoba ear candles karena terapi telinga ini bisa juga
untuk kesehatan telinga anda.
c. Hidung
Hidung
berdarah/Mimisan (Kedokteran: epistaksis atau Inggris: epistaxis)
atau mimisan adalah satu keadaan pendarahan dari hidung yang keluar
melalui lubang hidung.
Ada dua tipe
pendarahan pada hidung:
Tipe anterior (bagian depan). Merupakan tipe yang biasa terjadi.
Dalam kasus tertentu, darah dapat berasal dari sinus dan
mata. Selain itu pendarahan yang terjadi dapat masuk ke
saluran pencernaan dan dapat mengakibatkan muntah.
Tipe posterior (bagian belakang).
Penyebab
Secara Umum penyebab
epistaksis dibagi dua yaitu :
1.
Lokal
Penyebab lokal terutama trauma, sering
karena kecelakaan lalulintas, olah raga, (seperti karena pukulan pada
hidung)yang disertai patah tulang hidung(seperti pada gambar di halaman
ini),mengorek hidung yang terlalu keras sehingga luka pada mukosa hidung,
adanya tumor di hidung, ada benda asing (sesuatu yang masuk ke hidung) biasanya
pada anak-anak, atau lintah yang masuk ke hidung, dan infeksi atau peradangan
hidung dan sinus (rinitis dan sinusitis)
2.
Sistemik
Penyebab sistemik artinya penyakit yang
tidak hanya terbatas pada hidung, yang sering meyebabkan mimisan adalah
hipertensi, infeksi sistemik seperti penyakit demam berdarah dengue atau
cikunguya, kelainan darah seperti hemofili, autoimun trombositipenic purpura.
Perawatan
Aliran darah akan berhenti setelah darah
berhasil dibekukan dalam proses pembekuan darah. Sebuah opini medis mengatakan
bahwa ketika pendarahan terjadi, lebih baik jika posisi kepala dimiringkan ke
depan (posisi duduk)untuk mengalirkan darah dan mencegahnya masuk ke kerongkongan
dan lambung. Pertolongan pertama jika terjadi mimisan adalah dengan memencet
hidung bagian depan selama tiga menit. Selama pemencetan sebaiknya bernafas
melalui mulut. Perdarahan ringan biasanya akan berhenti dengan cara ini.
Lakukan hal yang sama jika terjadi perdarahan berulang, jika tidak berhenti
sebaiknya kunjungi dokter untuk bantuan. Untuk pendarahan hidung yang kronis
yang disebabkan keringnya mukosa hidung, biasanya dicegah dengan menyemprotkan
salin pada hidung
hingga tiga kali sehari.
Jika disebabkan tekanan, dapat digunakan
kompres es untuk mengecilkan pembuluh darah (vasokonstriksi). Jika masih tidak
berhasil, dapat digunakan
tampon hidung.
Tampon hidung
dapat menghentikan pendarahan dan media ini dipasang 1-3 hari.
Kematian akibat pendarahan hidung adalah
sesuatu yang jarang. Namun, jika disebabkan kerusakan pada arteri maksillaris
dapat mengakibatkan pendarahan hebat melalui hidung dan sulit untuk
disembuhkan. Tindakan pemberian tekanan, vasokonstriktor kurang efektif.
Dimungkinkan penyembuhan struktur arteri maksillaris (yang dapat merusak saraf
wajah) adalah solusi satu-satunya.
Anosmia
Anosmia adalah gangguan pada hidung berupa
kehilangan kemampuan untuk membau. Penyakit ini dapat terjadi karena beberapa
hal, misalnya cidera atau infeksi di dasar kepala, keracunan timbel, kebanyakan
merokok, atau tumor otak bagian depan. Untuk mengatasi gangguan ini harus
diketahui dulu penyebabnya.
Rhinitis alergika (allergic rhinitis)
terjadi karena sistem kekebalan tubuh kita bereaksi berlebihan terhadap partikel-partikel
yang ada di udara yang kita hirup. Sistem kekebalan tubuh kita menyerang
partikel-partikel itu, menyebabkan gejala-gejala seperti bersin-bersin dan
hidung meler. Partikel-partikel itu disebut alergen yang artinya partikel-partikel
itu dapat menyebabkan suatu reaksi alergi.
Jika anda
mempunyai rhinitis alergika, biasanya anda mempunyai gejala selama beberapa
tahun (kronik). Anda mungkin mempunyai gejala sepanjang tahun, atau hanya pada
saat-saat tertentu saja. Dengan berjalannya waktu, alergen mungkin menjadi
tidak begitu mempengaruhi anda, dan gejala-gejala anda mungkin menjadi tidak
separah sebelumnya. Anda juga bisa mengalami komplikasi seperti sinusitis
ataupun infeksi telinga. Gejala-gejala paling sering dari rhinitis alergika
adalah:
Bersin berulangkali, terutama setelah bangun tidur pada pagi hari.
Hidung meler dan postnasal drip. Cairan yang keluar dari hidung meler
yang disebabkan alergi biasanya bening dan encer, tetapi dapat menjadi kental
dan putih keruh atau kekuning-kuningan jika berkembang menjadi infeksi hidung
atau infeksi sinus.
Mata gatal, berair.
Telinga, hidung, dan
tenggorokan gatal.
d. Kulit
Kutu air atau
kaki atlit (Bahasa
Inggris:athlete's foot) adalah sebuah infeksi jamur pada kulit, biasanya di antara
jari kaki yang disebabkan oleh jamur parasit, penyakit ini
menular. usta atau Lepra atau disebut juga Penyakit Morbus Hansen, Penyakit
Hansen adalah sebuah penyakit infeksi kronis yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium
leprae. Penyakit ini adalah tipe penyakit granulomatosa pada saraf tepi dan mukosa dari saluran pernapasan atas; dan lesi pada kulit adalah tanda yang bisa
diamati dari luar. Bila tidak ditangani, kusta dapat sangat progresif,
menyebabkan kerusakan pada kulit, saraf-saraf, anggota gerak, dan mata. Tidak seperti mitos yang beredar di
masyarakat, kusta tidak menyebabkan pelepasan anggota tubuh yang begitu mudah,
seperti pada penyakit tzaraath, yang
digambarkan pada alkitab dan sering
disamakan dengan kusta.
Panau atau panu
merupakan salah satu penyakit kulit yang disebabkan oleh jamur. Penyakit panau
ditandai oleh bercak yang terdapat pada kulit disertai rasa gatal pada saat
berkeringat. Bercak-bercak ini bisa berwarna putih, coklat atau merah
tergantung kepada warna kulit penderita. Jamur yang menyebabkan panau adalah Malassezia furfur.
Panau paling
banyak dijumpai pada remaja usia belasan.
Meskipun begitu panau juga bisa ditemukan pada penderita berumur yang lebih tua
atau lebih muda. Penyakit ini biasanya menyerang kulit di daerah yang
menghasilkan banyak keringat. Biasanya panau terdapat pada bagian atas dada, lengan, leher, perut, kaki, ketiak, lipatan paha,
muka dan kepala. Panau terutama
ditemukan di daerah yang lembab dan dilindungi pakaian
e.
Lidah
Penyebab
kanker lidah salah satunya rokok, jangan remehkan asap rokok. Asap yang lama
mengepul di rongga mulut dan terkena lidah bisa memicu kanker lidah. penyebab
terbesar terjadinya kanker lidah karena merokok, terutama yang lebih dari 2 pak
per hari. Risiko tersebut akan meningkat jika mengonsumsi alcohol.
Penyebab
lainnya karena tambalan atau gigi yang tajam yang menimbulkan trauma pada
lidah. Asap rokok yang mengumpul di rongga mulut ternyata memicu kanker. Lidah bisa mengering karena paparan asap
rokok. Gejala: pada stadium awal, kanker lidah ditandai dengan lesi atau
kelainan prakanker. Kelainan prakanker atau lesi tersebut berbentuk bercak
putih pada mukosa atau lapisan dalam rongga mulut berupa pengerasan, yang
disebut leukoplakia. Umumnya, kelainan ini akan menjadi kanker rongga mulut
Cegah Kanker lidah dengan mulut yang
bersih dengan salah satu caranya adalah rajin menyikat gigi Pengobatan
diilakukan dengan operasi, radiasi, sinar-X dan kemoterapi.
F.
Penyalahgunaan
Obat
Penggunaan zat terlarang diantara para remaja terjadi pada
kisaran dari coba-coba hingga ketergantungan. Cakupan konskwensi dari tidak ada
sampai mengancam nyawa, tergantung kepada zat-zat terlarang tersebut, keadaan,
dan frekwensi pada penggunaannya. Meskipun begitu, bahkan penggunaan yang tidak
rutin bisa menghasilkan bahaya yang berarti, seperti kelebihan dosis,
kecelakaan kendaraan bermotor, dan kehamilan yang tidak diinginkan. Meskipun
percobaan dan pemakaian yang tidak rutin sering terjadi, ketergantungan obat
tetap mengancam.
Alkohol adalah zat terlarang yang paling sering digunakan
oleh para remaja. Sekitar 80% anak sekolah menengah ke atas dilaporkan mencoba
alkohol; beberapa terlibat dalam pesta minuman keras, yang didefinisikan
melakukan lebih dari lima kali minum tidak putus. Terdapat faktor resiko untuk
apakah seorang remaja akan mencoba alkohol. Keturunan bisa menjadi sebuah
faktor, remaja yang memiliki anggota keluarga yang alkoholik harus berhati-hati
terhadap resiko tersebut. Remaja yang teman dan saudara kandungnya minum berlebihan
dapat berfikir kebiasaannya bisa diterima. Meskipun pengaruh ini, orangtua bisa
membuat sebuah perbedaan dengan jelas menyampaikan harapan kepada remaja mereka
mengenai minuman keras, membuat batas secara konsisten, dan memantau remaja
tersebut.
Sebagian besar orang dewasa yang merokok mulai merokok selama
remaja. Hampir satu sampai lima dari peringkat kesembilan melaporkan merokok
secara teratur. Jika seorang remaja mencapai usia 18 sampai 19 tahun tidak
menjadi seorang perokok, hal ini sangat mungkin bahwa dia tidak akan menjadi seorang
perokok ketika dewasa.
Faktor yang meningkatkan kemungkinan seorang remaja merokok
memiliki orangtua yang merokok (faktor tunggal yang paling bisa diprediksi),
teman sebaya yang merokok, dan kurang harga diri. Menggunakan zat-zat terlarang
lain yang dilarang juga sebuah faktor. Orangtua bisa mencegah remaja mereka
dari merokok dengan dirinya sendiri berhenti merokok (atau pemberhentian),
dengan diskusi bahaya tembakau secara terbuka, dan meyakinkan remaja yang telah
merokok untuk berhenti dan mencari bantuan medis dalam berhenti jika
diperlukan.
Penggunaan zat-zat kimia yang terlarang pada remaja, meskipun
secara keseluruhan menurun dalam beberapa tahun terakhir, tetap tinggi. Pada
tahun 2000, sekitar 54 % pada usia dua belas dilaporkan telah mabuk; 49%
dilaporkan menggunakan mariyuana; 16% amphetamine; 13% halusinogen; 9 % obat
tidur; 9 % kokain; dan 20 % heroin. Penggunaan methylenedioxymethamphetamine
(ekstasi), tidak seperti di toko-toko obat yang disebutkan, meningkat drastis
dalam beberapa tahun terakhir, dengan 11% pada umur dua belas melaporkan
menggunakannya kadang-kadang. Data ini dari Amerika Serikat.
Lebih dari 6% anak laki-laki di sekolah tinggi, termasuk
beberapa orang yang bukan atlit menggunakan anabolic steroid setidaknya sekali.
Masalah yang utama dengan penggunaan anabolic steroid pada remaja adalah
penutupan pertumbuhan lapisan pada ujung tulang lebih cepat, mengakibatkan
perawakan pendek yang tetap. Efek samping lainnya yang terjadi pada remaja dan
maupun orang dewasa.
Remaja
yang berusia 12 sampai 14 tahun kemungkinan terlibat dalam penggunaan zat-zat
terlarang. Meskipun terdapat faktor resiko pada remaja yang menyebabkan
penggunaan zat-zat kimia, hal ini sulit untuk diprediksi remaja mana yang akan
terlibat dalam bentuk yang paling serius pada penyalahgunaan. Orangtua harus
melihat tingkah laku yang tidak menentu pada remaja mereka, mood yang
berubah-ubah, perubahan teman, performa sekolah yang merosot. Jika orangtua
memperhatikan tingkah laku ini, mereka harus membicarakan perhatian mereka
dengan remaja tersebut dan dokternya.