Sabtu, 13 Oktober 2012

SENAM


BENTUK – BENTUK LATIHAN SENAM ALAT
a.    Tinggi punggung kuda – kuda lompat untuk putra adalah 1,35 meter dari lantai.
Pada waktu melakukan lompatan tangan harus menumpu pada sepertiga bagian pangkal atau ujung kuda – kuda yang dipasang membujur.
b.    Tinggi punggung kuda – kuda lompat untuk putri adalah 1,10 meter dari lantai.
Pada waktu melakukn lompatantangan menumpu dibagian tengah.
           
1.    Latihan Gerakan Lompat Kangkang
a)    Latihan lompat kangkang tumpuan pada pangkal kuda – kuda lompat.
1)   Awalan lari cepat , badan condong ke depan.
2)  Kedua kaki menolak pada papan tolak sekuat – kuatnya disertai ayunan lengan dari belakang bawah ke depan. Badan lurus, tungkai dipisahkan.
3)   Saat satu tangan menyentuh pada bagian pangkal kuda – kuda, segera menolak sekuat – kuatnya. Badan melayang di atas kuda – kuda dalam sikap lurus, lengan direntangkan, tungkai lurus dipisahkan, pandangan ke depan.
4)   Mendatar dengan ujung kaki mengeper lengan direntangkan ke atas.

b)   Latihan lompat kangkang tumpuan pada ujung kuda – kuda lompat.
1)   Awalan lari cepat, baadancondong ke depan.
2)   Kedua kaki menolak pada papan tolak, segera setelah tangan menyentuh pada bagian ujung kuda – kuda, tangan menolak sekuat – kuatnya, tungkai dipisahkan diayun ke arah perut.
3) Ayunan lengan melingkar ke belakang atas, badan membusur, melayang, tungkai rapat, dan pandangan ke depan.
4)   Mendarat dengan ujung kaki, mengeper lengan dipisahkan ke atas.


2.    Latihan Gerakan Lompat Jongkok
a)    Latihan lompat jongkok dengan tumpuan pada bagian pangkal kuda – kuda lompat.
1)   Awalan lari cepat, badan condong ke depan.
2)  Kedua kaki menolak pada papan tolak disertai ayunan lengan ke atas, badan melayang, tangan menumpu pada pangkal kuda – kuda, lengan lurus, pandangan dipusatkan di depan dekat tangan.
3)  Segera kedua tangan menolak dengan sekuat tenaga, lutut dilipat ke dada. Luruskan tungkai saat berada di atas bagian ujung kuda – kuda. Mendarat pada ujung kaki, mengeper, lengan direntangkan ke atas.

b)   Latihan lompat jongkok dengan tumpuan pada bagian ujung kuda – kuda lompat.
1)   Awalan lari cepat, badan condong ke depan.
2)  Kedua kaki menolak pada papan tolak disertai dengan ayunan legan ke atas, bdan melayang ke atas depan, kedua lengan lurus, andangan dipusatkan pada ujung kuda – kuda lompat.
3)   Saat tangan menyentuh bagianujung kuda – kuda, badan membentuk sudut 30° dengan punggung kuda – kuda lompat. Segera tangn menolak sekuat – kuatnya, tungkai diayun ke arah perut, panggul dipatahkan.
4) Ayunkan lengan melingkar ke belakang atas, badan membusur dan melayang. Mendarat dengan ujung kaki, mengeper, lengan direntangkan ke atas.

3.    Latihan Gerakan Berguling di Atas Peti Lompat
1)   Dimulai dengan lari awalan dan menolak pada papan tolakan.
2)  Begitu lepas dari papan tolak, segera jangkau kuda – kuda peti lompat dengan kedua lengan dan letakkan kedua tangan di atasnya.

SISTEM REGULASI


A.    Sistem Saraf Manusia
Sistem saraf adalah sistem organ yang meregulasi atau mengatur sistem-sitem organ tubuh yang lain. Sistem tersebut juga bertanggung jawab atas pengetahuan dan daya ingat yang dimiliki manusia.
Bagian fungsional terkecil penyusun sistem saraf manusia adalah neuron (sel saraf). Neuron terdiri atas tiga bagian, yaitu sebagai berikut :
            1.      Badan sel (perikarion)
            Adalah bagian sel saraf yang berisi sitoplasma dan inti sel.
            2.      Dendrit
           Adalah tonjolan pendek sitoplasma yang berfungsi untuk menyampaikan     rangsang (impuls) dari luar  ke badan sel.
            3.      Akson
          Adalah tonjolan panjang sitoplasma yang berfungsi untuk menyampaikan          rangsang dari badan sel  ke sel lainnya. Akson diselubungi oleh selubung mielin yang berasal sel schwann.

Berdasarkan strukturnya sel saraf dibedakan atas tiga macam, yaitu sebagai berikut :
         1.      Sel saraf motorik (eferen)
       Tersusun atas serabut saraf motorik yang berfungsi untuk menghantarkan impuls dari otak atau susmsum
         tulang belakang ke saraf tepi dan mengaktifkan otot.
         2.      Sel saraf sensorik (aferen)
        Tersusun atas saraf  sensorik yang berfungsi untuk menghantarkan impuls dari saraf btepi menuju ke
        otak. Impuls yang disampaikan berupa rangssang rasa dan sensasi.
        3.      Sel saraf campuran
        Tersusun atas serabut motorik dan sensorik sehingga dapat menghantar impuls dalam dua jurusan.
        4.      Sel saraf asosiasi (komisural)
        Berfungsi untuk menghubungkan pusat saraf dalam otak dengan sumsum tulang belakang.
      Apabila satu neuron dengan neuron lainnya dipisahkan oleh suatu pemisah sempit itu disebut sinapsis. Sinapsi berfungsi sebagai tempat kontak dengan sesama neuron atau antara neuron dengan efektor.
        Sinapsis terbagi atas tiga bagian, yaitu :
      1.      Presinapsis
      Berisi neurotransmiter (misalnya asetilkolin), mitokondria, dan organel sel lain.
      2.      Pasca – sinapsis
      Merupakan reseptor untuk neurotransmiter
     3.      Celah sinapsis
     Meisahkan presinapsis dengan pasca – sinapsis

Macam sinapsis dapat dibedakan berdasarkan impuls saraf dan fungsinya.
     1.      Macam sinapsisi berdasarkan impuls saraf yang melewatinya yaitu senagai berikut :
a.       Sinapsis listrik
Yaitu sinapsi yang dilaiu oleh impuls arus listrik. Terdapat diantara sesama neuron. Terbentuk antara denrit – dendrit, akson – dendrit, atau akson – akson.
b.      Sinapsis kimia
Yaitu sinapsis yang dilalui impuls kimia. Impuls kimia tersebut berupa neurotransmiter yaitu hormon yang dihasilkan oleh neuron dan digatahkan ke calah sinapsis. Terdapat di antara neuron dan efektor.
      2.      Macam sinapsis berdasrkan fungsinya yaitu sebagai berikut :
a.    Sinapsis aksodendrit, berfungsi menghbungkan dendrit dari satu neuron dengan akson dari neuron yang lain.
b.      Sinapsis aksosomatik, berfungsi menghubungkan akson dari saru neuron dengan badan sel saraf dari neuron lainnya.

Sistem saraf manusia (vertebrata pada umunya) terdiri atas sistem saraf pusat dan sistem saraf perifer (tapi).
1.      Sistem Saraf Pusat (SSP)
a.      Sumsum tulang belakang
Terlindung didalam ruas-ruas tulang belakang, memanjang kebawah dari medula oblongata.
Berdasarkan irisan melintang, sumsum tulang belakang terdiri atas dua bagian. Bagian luarnya merupakan massa berwarna putih, tersusun atas banyak serabut saraf (ikatan akson dan dendrit) yang dibungkus selubung. Bagian dalamnya merupakan massa berwarna abu – abu yang permukaan luarnya terbentuk seperti sayap kupu – kupu. Bagian ujung sayap biasa disebut tanduk.
Sumsum tulang belakang berfungsi :
1.      Menyampaikan impuls sensorik dari sistem saraf tepi menuju ke otak
2.      Menyampaikan impuls motorik dari otak ke berbagai efektor seperti otot rangka / lurik, otot jantung, otot polos, dan kelenjar.
3.      Sebagai pusat gerak reflex.

b.      Otak
Merupakan organ paling khusus pada tubuh manusia. Tersusun atas jaringfan saraf yang lembut dan di bungkus oleh lapisan pelindung bernama meninges. Lapisan meninges berfungsi seperti bantal yang melindungi otak dari benturan. Namun, benturan pada kepala yang terlalu keras dapat merusakan pelindung otak tersebut dan menyebabkan kasusu gagar otak.

Meninges terdiri atas tiga bagian, yaitu :
1.    Pia mater
Merupakan lapisan bagian dalam yang banyak sekali mengandung pembuluh darah yang membawa makanan dan oksigen ke sel-sel otak.
2.    Araknoid
Merupakan lapisan tengah yang terdiri atas jaringan fibrosa dan elastik. Lapisan araknoid tidak langsung berlekatan dengan pia mater, tapi dipisahkan oleh cairan serebrospinal yang berfungsi sebagai pelindung terhadap otka dan sumsum tulang belakang serta menghantarkan makanan ke jaringan sistem saraf pusat.
3.    Dura mater
Merupakan membran pelindung paling luar, tebal, kuat, dan tersusun atas serabut fibrosa.
Ketiga lapisan tersebut turun kebawah memanjang kearah tulang belakang untuk melindungi sumsum tulang belakang.
Pada otak terdapat empat rongga yang saling berhubungan, melalui rongga tersebut cairan sererospinal disalurkan. Keempat rongga tesebut adalah dua ventrikel lateral masing-masing terdapat pada tiap belahan otak (hemisfer) yang bersambung dengan ventrikel ketiga pada bagian tangah otak. Ventrikel ketiga bersambung dengan ventrikel keempat yang terdapat diantara serebelum (otak kecil), pons, dan medula oblongata (otak prnghubung).
Bagian-bagian otak terdiri atas tangkai otak dan struktur-struktur tertentu, seperti otak besar dan otak kecil yang berkembang dari tangkai otak. Tangkai otak merupakan kelanjutaqn dari sumsum tulang belakang, tengah, dan depan.
Tangkai otak pada beberapa vertebrata termasuk manusia tidak jauh berbeda. Perbedaan yang jelas adalah perkembangan yang luar biasa pada otak besar manusia (otak bagian depan), otak kecil, dan otak bagian balakang.
a)   Otak depan (prosensefalon)
Terdiri atas bagian telesefalon (otak besar) dan diensefalon.
1)        Otak besar (serebrum)
Terdapat pada paling ujung depan otak dan merupakan bagian terbesar (80% dari bobot otak). Otak besar terdiri atas dua belahan (hemisfer), belahan kiri dan kanan. Permukaan luar otak besar berwarna abu-abu disebut korteks, sedangkan belahan dalamnya berwarna putih yang disebut sumsum (medula).
Korteks mengandung tumpukan badan sel neuron (perikarion). Bagian tersebut berlipat-lipat untuk memperluas permukaannya sehinggga neuron yang tersimpan semakkin banyak. Bagian tersebut juga berperan dalam sistem limbik, yaitu pusat emosi yang terdapat disekitar korpus kolosum. Korpus kolosum adlah kumpulan serat asosiasi yang menghubungkan hemisfer kiri dan kanan, bertindak sebagai atap ventrikel lateral.
Medula disusun oleh serabut saraf. Pada medula terdapat bagian yang mengandung tumpukan perikarion neuron yang disebut nukleus (inti). Masing-masing hemisfer terbagi menjadi empat gembungan (lobus), yaitu :
a.    Lobus frontal (depan atau sekirtar kening)
Merupakan daerah motorik utama, daerah bicara (broca) dan daerah asosiasi depan.
b.    Lobus parietal (tengah atas, sekitar ubun-ubun)
Merupakan daerah somatosensorik dan daerah perasa (pengecap) utama.
c.    Lobus temporal (samping)
Merupakan daerah aosiasi mendengar, daerah mendengar utama dan daerah sensorik berbicara (wernickel)
d.   Lobus oksipital (belakang)
Merupakan daerah penglihatan utama dan asosiasi penglihatan.
2)        Diensefalon
Berada didepam otak tengah, bagian tersebut mengandung talamus, hipotalamus, dan infundibulum (tangkai hipifisis)
Talamus terdiri atas substansi kelabu yang dibangun oleh neuron yang tidak mengandung selubung mielin. Bagia tersebut merupakan daerah penerima seluruh informasi sensorik, kecuali penciuman. Selain mempengaruhi kerja otak besar, talamus ikut meningkatkan fungsi ingatan dan emosi.
Hipotalamus terlatak dibawah talamus. Bagian tersebut mengandung sel neurosekretor yang menghasilkan neurohormon. Neurohormon berfungsi untuk mengontrol kelenjar pituitari. Selain itu, hiotalamus juga mengatur berbagai proses internal, seperti suhu tubuh, dorongan seksual, metabolisme karbohidrat, rasa lapar, dan rasa haus. 
b)   Batang otak
Merupakan tumpuan otak, terdiri atas tiga bagian (mulai dari depan), yaitu otak tengah, pons Varolli otak kecil dan otak penghubung.
Otak kecil (metensefalon) dan otak penghubung (miensefalon atua medula oblongata) merupakan bagian dari otak belakang.
1)   Otak tengah
Otak tengah dan belakang berfungsi sebagai pembantu, penyalur, dan stasiun relai berbagai impuls. Semua otak tengah berperan sebagai pusat regulasi respon refleks untuk indra penglihatan, misalnya mengecilkan pupil saat melewati ruangan yang gelap menuju ruangan yang terang. Dalam perkembangan selanjutnya otak tengah mempunyai fungsi tambahan yang berhubungan dengan indra perasa dan pendengaran. Bagian dalam dasarnya (optik tektum) merupakan penghubung sinyal penglihatan dan pendengaran.
2)   Otak belakang
Tediri atas tiga bagian yaitu :
a.    Otak kecil (serebelum)
Terdiri atsa dua hemisfer dan satu vermis (pusat) yagn terletak dibagian bawah belakang serebrum. Bentuknya seperti serebrum tapi lebih pipih dan berlekuk. Permukaannya tersusun atas massa berwarna abu-abu, sedangkan sebelah dalamnya tersusun oleh massa berwarna putih.
Otak kecil dianggap sebadai pusat regulasi motorik tak sadar dari otak yagn menanggapi gerak refleks ataupun gerak yagn direncanakan otak. Otak kecil membantu oyak besar untuk mengontrol aktivitas otot dan memperkuat pengiriman impulsmke otot. Tanpa bantuan otak kecil, seluruh impuls dari otak besar akan menghasilkan gerakan yang tidak terkontrol.
b.    Medula oblongata
Terdapat pada pangkal batang otak dibagian dasar tengkorak. Bagian tersebut merupakan lanjutan dari sumsum tulang belakang. Bagian tersebut berperan sangat vital dalam sistem saraf pusat.
Fungsi medula oblongata yaitu :
1.    Tempat persimpanan bagi serabut saraf yang menghubungkan bagian lain pada otak dengan sumsum tulang belakang.
2.    Mengontrol aktivitas berbagai organ dalam, misal respirasi, detak jantung, otot organ pencernaan, sekresi kelenjar dan pengerutan/pelebaran pembuluh darah.
c.    Pons (jembatan)
Adalah bentuk kerubung pada tangkai otak diatas medula oblongata. Fungsi pons adalah :
1.    Berisi lintasan hantaran motorik yang menghubungkan korteks otak besar dengan belahan otak kecil.
2.    Sebagai jembatan diantara kedua belahan otak kecil dan antara medula dengan otak besar.
Gangguan pada pons dapat menyebabkan bermacam-macam tingkat kelumpuhan pada fungsi motorik yagn berhubungan.
Pada medula oblongata terdapat 12 pasang saraf kranial yang dihubungkan ke otak dan merupakan bagian dari sistem saraf tepi. Saraf kranial berfungsi sebagai hubungan langsung dengan orgam-organ penting tubuh.

2.      Sistem Saraf Tepi (SST)
Adalah sistem saraf yang terdapat diluar sistem saraf pusat. Empat puluh tiga pasang saraf datang dari otak dan sumsum tulang belakang (saraf serebrospinal) keseluruh bagian tubuh.
Saraf serebrospinal yang menyusun sistem saraf tepi terdiri atas serabut sensorik dan serabut motorik. Serabut sensorik meluas kekulit, otot, persendian, dan berbagai organ perasa, sedangkan serabut motorik meluas ke otot, kelenjar, dan salura-saluran darah.

Berdasarkan tempat asalnya sisem araf tepi dibedakan menjadi :
a.       Saraf kranial, berfungsi membawa impuls dari dan ke otak. Terdapat 12 pasang saraf kranial ke-4 pasang pertama terikat pada otak berat dan ke-8 pasang terakhir teerikat pada bagian otak belakang. Saraf kranial melayani daerah yang hampir secara khusus meliputi kepala, wajah, dan bagian atas leher.

Nama dan fungsinya dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
No.
Nama
Fungsi
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.

10.

11.
12.
Olfaktori
Optik
Okulomotor
Troklear
Trigeminal
Abdusena
Fasial
Auditori
Glosafaring

Vagus

Alat tambahan
hiplogosal
Indra penciuman
Indra penglihatan
Gerak  mata
Garak mata
Gerak rahang ; sensasi pada wajah
Gerak mata
Otot pada wajah ; rasa (bagian depan lidah)
Indra pendengaran dan keseimbangan
Sensasi dan gerakan otot disekelilingi tenggorokan, rasa (bagian belakang lidah)
Motorik ke jantung, laring, esofagus, lambung, dan usus, sensasi dari dada dan abdomen.
Gerak leher dan bahu tulang belakang
Gerak lidah

b.      Saraf spinal, merupakan saraf yang melekat pada kedua sisitulang belakang. Berfungsi untuk membawa impuls dati dan ke sumsum tulang belakang. Tersusun secara berkelompok dan dinamakan sesuai dengan daerah  pada sumsum tulang belakang tempat akar-akar tersebut timbul yaitu servikal (leher) 8 pasang, torasik (punggung) 12  pasang, lumbar (pinggang) 5 pasang, sekral (pinggul) 5 pasang dan koksigen (ekor) 1 pasang.
Sistem saraf tepi dibedakan menjadi:
1.      Sistem saraf somatik
Melayani kulit, otot rangka dan tendon. Termasuk saraf yang membawa informasi sensorik dari reseptor sensorik eksternal ke SSP dan menyampaikan perintah dari SSP ke otot rangka.
Aksi sistem somatik adalah gerak sadar dan gerak refleks. Gerak sadar slalu berasal dari korteks otak besar, sedangkan gerak refleks merupakan respon otomatis terhadap rangsang. Gerak refleks terjadi sangat cepat bahkan tanpa kita pikirkan sebelumnya.
Impuls pada gerak refleks mengalir dalam jalur yang pendek. Jarak terpendek yang dilalui suatu impuls saraf saat melakukan gerak reflaks disebut lengkung refleks.
2.      Sistem saraf otonom
Seperangkat dari sistem saraf tepi ada yang melayani jantung, paru-paru, saluran pencernaan, organ internal lain, otot iris mata dan sejumlah kelenjar yang bekerja secara otonom
Sistem saraf otonom adlah sistem saraf yang dapat bertindak sendiri dan tindak dibawah pengawasan suatu fungsi pusat-pusat otak yang lebih tinngi.
Merupakan suatu pengendakian permanen yang bekerja terhadap oto-otot plos dan kelenjar-kelenjar. Terdiri atas dua bagian yaitu sistem saraf simpatetik dan parasimpatik.
a.       Sistem saraf simpatetik
Terdiri atas dua tali saraf derdeba pada kedua sisi sumsum tulang belakang yang masing-masing mempunyai ganglion. Ganglion simpatik terbesar persisi berada dibawah diafragma dan biasa disebut solar pleksus. Ganglion simpatetik yang lain berada didekat jantung, sebelah bawah perut dan pada leher.
Fungsi sistem saraf simpatetik adalah mengendalikan aktivitas jantung, sekresi kelenjar endokrin, suplai darah arteri, aktivitas otot polos pada perut dan usus halus, serta aktivitas organ dalam lainnya.

b.      Sistem saraf parasimpatetik
Merupakan saraf vagus yang memanjang dari medula oblongata, turun melalui leher menuju kedada dan perut. Berfungsi sebagai kebalikan sistem saraf simpatetik. Jika sitem saraf simpatetik mempercepat aktivitas jantung, maka sistem parasimpatetik berfungsi untuk memperlambat aktivitas jantung.
Dampak pilihan stimulasi otonom
Organ
Stimulasi simpatetik
Stimulasi parasimpatetik
Kulit
Otot rambut
Kelenjar keringat

Mata
Sfingter iris

Sistem sirkulasi
Jantung (laju dan kekuatan)
Arteri jantung
Arteri yang lain

Bronkus paru-paru

Organ pencernaan
Otot lambung dan otot usus
Kelenjar nludah
Kelenjar lambung dan usus
Pankreas
Hati


Organ urinari
Otot kandung kemih
Sfingter kandung kemih

Medula adrenal (anak ginjal)


Kontraksi
Sekresi


-


Meningkat
Mengembang
Menyempit

Mengembang


Peristalis menurun
Sedikit sekresi lendir
-
-
Aliran empedu dihambat, glukosa dilepaskan

Relaksasi
Kontraksi

Sekresi

-
-


Kontraksi


Menurun
Menyempit
Mengembang

Menyempit


Peristalis menigkat
Sekresi
Sekresi
Sekresi
Aliran empedu dirangsang


Kontraksi
Relaksasi

-



B.    Sistem Saraf Cacing Pipih
Misalnya planaria termasuk invertebrata. Hewan tersebut mempumyai sistem saraf yang lebih sederhana dibandingkan dengan sistem saraf manusia.
Sistem saraf planaria disebut sistem saraf tangga tali yang tersusun atas sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi. Sisitem saraf pusat planaria terdiri atas dua ganglion pada daerah kepala (ganglion otak) dan dua tali saraf longitudinal. Ganglion otak merupakan otak primitif yang berfungsi sebagai pusat koordinasi (pusat motorik). Ganglion tersebut sering terkumpul bersama reseptor sensorik membentuk sefalisasi. Tali saraf longitudinal terletak membujur dari kepala hingga bagian posterior.
Sistem saraf planaria tersusun atas serabut-serabut saraf transversal yang melintang pada kedua sisi tubuh. Serabut-serabut saraf tersebut berfungsi untuk hal-hal berikut:
1.    Membawa impuls saraf sensorik dari daerah tepi (perifer) menuju ganglion kepala.
2.    Membawa impuls saraf motorik dari ganglion kepala ke otot.
Susunan serabut saraf transversal yang menghubungkan dua tali saraf longitudinal pada planaria tampak seperti tangga sehingga disebut sistem saraf tangga tali.

C.    Sistem Endokrin Manusia
Adalah sistem yang terdiri atas kelenjar dan jaringan yang menghasilkan hormon. Hormon merupakan senyawa kimia yang dihasilkan oleh satu bagian tubuh yang mempengaruhi aktivitas kelenjar atau jaringan yang lain.
Kelenjar endokrin adalah kelenjar yang tidak mempunyai saluran
Kelenjar eksokrin adalah kelenjar yang mempunyai saluran
Peran hormon yaitu :
1.    Mengatur metabolisme
2.    Pertumbuhan dan perkembangan
3.    Reproduksi
4.    Keseimbangan internal
5.    Reaksi pada stres, serta
6.    Tingkah laku
Prinsip Kelenjar Endokrin dan Hormon
Kelenjar endokrin
Hormon yang dihasilkan
Kelas kimia
Jaringan target pituitari anterior
Fungsi utama hormon
Hipotalamus



Pituiteri posterior





Pituitari anterior























Tiroid







Paratiroid






Korteks adrenal










Medula adrenal


Pankreas

Gonad
Testis

Ovarium



Timus


Kelenjar pineal



Hipotalamik dan hormon penghambat

a.      Antidiuretika (ADH)

b.     Oksitokin



1.      Tirotropin (TSH)


2.      Adrenokortiko (ACTH)

3.      Gonadotropik [(folliclestimulating (FSH), luteinizing (LH)]
4.      Prolaktin (PRL)



5.      Petumbuhan (GH)


6.      Intermedin (MSH)



Tiroksin (T4) dan triiodotironon (T3)



Kalsitonin


Paratiroid (PTH)


Glukokortikoid (kortisol)


Mineralokortikoid (aldosteron)

Hormon seks




Epineprin dan norepineprin


Insulin



Glukagon


Androgen (testoteron)

Estrogen dan progesteron


Timosin


Melatonin
Peptida



Peptida


Peptida



Glikoprotein peptida


Peptida


Glikoprotein




Protein



Protein



Peptida




Modifikasi asam amino



Peptida


Peptida


Steroid



Steroid


Steroid




Modifikasi asam amino


Protein



Protein

Steroid


Steroid



Peptida


Modifikasi asam amino
Ginjal



Uterus


Kelenjar susu



Tiroid



Korteks adrenal (kelenjar anak ginjal)
Gonad




Kelenjar susu



Jaringan halus, tulang


Melanosit pada
 Kulit



Seluruh jaringan




Tulang, ginjal, usus

Tulang, ginjal, usus

Seluruh jaringan



Ginjal


Gonad, kulit, otot, tulang



Jantung dan otot lain


Hati, otot, jaringan adiposa


Hati, otot, jaringan adiposa
Gonad, kulit, otot, tulang

Gonad, kulit, otot, tulang


Limfosit T


Otak
Hormon pituitari anterior


Merangsang reabsorbsi air oleh ginjal

Merangsang kontraksi otot uterin mengeluarkan susu dari kelenjar susu
Merangsang tiroid untuk menyekkresikan tiroksin

Merangsang korteks adrenal

Produksi sperma dan sel telur dan hormon seks.


Produksi susu



Pembelahan sel, sintesis protein dan pertumbuhan tulang

Pada manusia elum diketahui, pada vertebrata rendah mengatur warna kulit

Menigkatkan laju metabolik,mengatur pertumbuhan dan perkembangan

Menurunkan kadar kalsium darah

Menigkatkan kadar kalsium darah

Meningkatkan kadar gula darah, merangsang pemecahan protein

Reabsorbsi sodium (Na) dan Kalium (K)

Merangsang organ reproduksi dan menampilkan siri jenis kelamin

Situasi kritis, meningkatakan kadar gula darah

Menurunkan kadar gula darah, meningkatkan pembentukan glikogen

Meningkatkan kadar gula darah
Merangsang ciri seks sekunder pria

Merangsang ciri seks sekunder perempuan


Produksi dan pematangan limfosit T

Ritme harian dan tahunan, kemungkinan terlibat dalam pematangan organ seksual

D.     Indra Manusia
Indera berperan sebagai reseptor, yaitu bagian tubuh yang berfungsi sebagai penerima rangsangan. Ada lima macam indera yaitu :
1.    Mata, sebagai penerima rangsang cahaya (fotoreseptor)
2.    Telinga, sebagai penerima rangsang getaran bunyi (fonoreseptor) dan tempat beradanya indera keseimbangan 9statoreseptor)
3.    Hidung, sebagai penerima rangsang bau berupa gas (kemoreseptor)
4.    Lidah, sebagai penerima rangsang zat yang terlarut (kemoreseptor)
5.    Kulit, sebagai penerima rangsang sentuhan (tangoreseptor)
Tiap indera akan berfungsi dengan sempurna apabila :
Indera tersebut secara anatomi tidak ada kelainan
Bagian untuk penerima rangsang bekerja dengan baik
Saraf-saraf yang membawa rangsang dari dan ke otak bekerja dengan baik
Pusat pengolahan rangsang di otak bekerja dengan baik.

A. Mata
Letak mata didalam rongga mata yang dilapisi/beralaskan lapisan lemak. Mata merupakan penglihatan untuk menerima rangsang cahaya. Bagian mata yang peka terhadap cahaya adalah bagian bintik kuning yang terdapat pada lapisan retina. Kita dapat melihat benda setelah rangsang cahaya diterima retina tepat pada bintik kuning, kemudian rangsangan diteruskan oleh urat saraf otak ke pusat penglihatan di otak.

Bagian-bagian mata:
1.         Kelenjar Lakrima (Air mata)
2.         Konjunktiva
3.         Humor berair (Cairan berair)
4.         Selaput tanduk (Kornea)
5.         Selaput pelangi (Iris)
6.         Pupil
7.         Lensa
8.         Suspensor Ligamen
9.         Otot-otot bersilia
10.     Humor/badan bening
11.     Sklera
12.     Lapisan koroid
13.     Selaput jala mata (Retina)
14.     Saraf Optik

Bagian-bagian yang melindungi mata:
1.    Alis mata, berguna untuk menghindarkan masuknya keringat ke mata kita.
2.    Kelopak mata, berguna untuk melindungi mata dari debu, asap, dan benda asing lain.
3.    Bulu mata, berguna untuk mengurangi cahaya dan kotoran yang masuk.
4.    Kelenjar air mata, menghasilkan air mata yang berguna untuk membasahi kornea.

B. Telinga
Telinga adalah tempat beradanya indera pendengaran yang memiliki saraf pendengaran. Telinga terbagi menjadi tiga bagian yaitu telinga luar, telinga tengah dan telinga dalam. Pada bagian rumah siput tersebut terdapat ujung saraf yang berhubungan dengan pusat pendengaran. Didalam telinga juga terdapat alat keseimbangan yang terletak pada tiga saluran setengah lingkaran.
Telinga mempunyai reseptor khusus untuk mengenali getaran bunyi dan untuk keseimbangan. Ada tiga bagian utama dari telinga manusia, yaitu bagian telinga luar, telinga tengah, dan telinga dalam. Telinga luar berfungsi menangkap getaran bunyi, dan telinga tengah meneruskan getaran dari telinga luar ke telinga dalam. Reseptor yang ada pada telinga dalam akan menerima rarigsang bunyi dan mengirimkannya berupa impuls ke otak untuk diolah.

           




1. Susunan Telinga
Telinga tersusun atas tiga bagian yaitu telinga luar, telinga tengah, dan telinga dalam.
a. Telinga luar
Telinga luar terdiri dari daun telinga, saluran luar, dan membran timpani (gendang telinga). Daun telinga manusia mempunyai bentuk yang khas, tetapi bentuk ini kurang mendukung fungsinya sebagai penangkap dan pengumpul getaran suara. Bentuk daun telinga yang sangat sesuai dengan fungsinya adalah daun telinga pada anjing dan kucing, yaitu tegak dan membentuk saluran menuju gendang telinga. Saluran luar yang dekat dengan lubang telinga dilengkapi dengan rambut-rambut halus yang menjaga agar benda asing tidak masuk, dan kelenjar lilin yang menjaga agar permukaan saluran luar dan gendang telinga tidak kering.

b. Telinga tengah
Bagian ini merupakan rongga yang berisi udara untuk menjaga tekanan udara agar seimbang. Di dalamnya terdapat saluran Eustachio yang menghubungkan telinga tengah dengan faring. Rongga telinga tengah berhubungan dengan telinga luar melalui membran timpani. Hubungan telinga tengah dengan bagian telinga dalam melalui jendela oval dan jendela bundar yang keduanya dilapisi dengan membran yang transparan. Selain itu terdapat pula tiga tulang pendengaran yang tersusun seperti rantai yang menghubungkan gendang telinga dengan jendela oval. Ketiga tulang tersebut adalah tulang martil (maleus) menempel pada gendang telinga dan tulang landasan (inkus). Kedua tulang ini terikat erat oleh ligamentum sehingga mereka bergerak sebagai satu tulang. Tulang yang ketiga adalah tulang sanggurdi (stapes) yang berhubungan dengan jendela oval. Antara tulang landasan dan tulang sanggurdi terdapat sendi yang memungkinkan gerakan bebas.
Fungsi rangkaian tulang dengar adalah untuk mengirimkan getaran suara dari gendang telinga (membran timpani) menyeberangi rongga telinga tengah ke jendela oval.

c. Telinga dalam
Bagian ini mempunyai susunan yang rumit, terdiri dari labirin tulang dan labirin membran. Ada 5 bagian utama dari labirin membran, yaitu sebagai berikut.
Tiga saluran setengah lingkaran
Ampula
Utrikulus
Sakulus
Koklea atau rumah siput
Sakulus berhubungan dengan utrikulus melalui saluran sempit. Tiga saluran setengah lingkaran, ampula, utrikulus dan sakulus merupakan organ keseimbangan, dan keempatnya terdapat di dalam rongga vestibulum dari labirin tulang.
Koklea mengandung organ Korti untuk pendengaran. Koklea terdiri dari tiga saluran yang sejajar, yaitu: saluran vestibulum yang berhubungan dengan jendela oval, saluran tengah dan saluran timpani yang berhubungan dengan jendela bundar, dan saluran (kanal) yang dipisahkan satu dengan lainnya oleh membran. Di antara saluran vestibulum dengan saluran tengah terdapat membran Reissner, sedangkan di antara saluran tengah dengan saluran timpani terdapat membran basiler. Dalam saluran tengah terdapat suatu tonjolan yang dikenal sebagai membran tektorial yang paralel dengan membran basiler dan ada di sepanjang koklea. Sel sensori untuk mendengar tersebar di permukaan membran basiler dan ujungnya berhadapan dengan membran tektorial. Dasar dari sel pendengar terletak pada membran basiler dan berhubungan dengan serabut saraf yang bergabung membentuk saraf pendengar. Bagian yang peka terhadap rangsang bunyi ini disebut organ Korti.

Cara kerja indra pendengaran
Gelombang bunyi yang masuk ke dalam telinga luar menggetarkan gendang telinga. Getaran ini akan diteruskan oleh ketiga tulang dengar ke jendela oval. Getaran Struktur koklea pada jendela oval diteruskan ke cairan limfa yang ada di dalam saluran vestibulum. Getaran cairan tadi akan menggerakkan membran Reissmer dan menggetarkan cairan limfa dalam saluran tengah. Perpindahan getaran cairan limfa di dalam saluran tengah menggerakkan membran basher yang dengan sendirinya akan menggetarkan cairan dalam saluran timpani. Perpindahan ini menyebabkan melebarnya membran pada jendela bundar. Getaran dengan frekuensi tertentu akan menggetarkan selaput-selaput basiler, yang akan menggerakkan sel-sel rambut ke atas dan ke bawah. Ketika rambut-rambut sel menyentuh membran tektorial, terjadilah rangsangan (impuls). Getaran membran tektorial dan membran basiler akan menekan sel sensori pada organ Korti dan kemudian menghasilkan impuls yang akan dikirim ke pusat pendengar di dalam otak melalui saraf pendengaran.

2. Susunan dan Cara Kerja Alat Keseimbangan
Bagian dari alat vestibulum atau alat keseimbangan berupa tiga saluran setengah lingkaran yang dilengkapi dengan organ ampula (kristal) dan organ keseimbangan yang ada di dalam utrikulus clan sakulus. Ujung dari setup saluran setengah lingkaran membesar dan disebut ampula yang berisi reseptor, sedangkan pangkalnya berhubungan dengan utrikulus yang menuju ke sakulus. Utrikulus maupun sakulus berisi reseptor keseimbangan. Alat keseimbangan yang ada di dalam ampula terdiri dari kelompok sel saraf sensori yang mempunyai rambut dalam tudung gelatin yang berbentuk kubah. Alat ini disebut kupula. Saluran semisirkular (saluran setengah lingkaran) peka terhadap gerakan kepala.
Alat keseimbangan di dalam utrikulus dan sakulus terdiri dari sekelompok sel saraf yang ujungnya berupa rambut bebas yang melekat pada otolith, yaitu butiran natrium karbonat. Posisi kepala mengakibatkan desakan otolith pada rambut yang menimbulkan impuls yang akan dikirim ke otak.
                                                                                                           
C. Kulit
Kulit berfungsi sebagai indera perasa dan peraba. Kulit peka terhadap rangsang yang berupa panas, dingin, tekanan, sentuhan dan sakit/nyeri.

1. Susunan Kulit
Kulit terdiri dari lapisan luar yang disebut epidermis dan lapisan dalam atau lapisan dermis. Pada epidermis tidak terdapat pembuluh darah dan sel saraf. Epidermis tersusun atas empat lapis sel. Dari bagian dalam ke bagian luar, pertama adalah stratum germinativum berfungsi membentuk lapisan di sebelah atasnya. Kedua, yaitu di sebelah luar lapisan germinativum terdapat stratum granulosum yang berisi sedikit keratin yang menyebabkan kulit menjadi keras dan kering. Selain itu sel-sel dari lapisan granulosum umumnya menghasilkan pigmen hitam (melanin). Kandungan melanin menentukan derajat warna kulit, kehitaman, atau kecoklatan. Lapisan ketiga merupakan lapisan yang transparan disebut stratum lusidum dan lapisan keempat (lapisan terluar) adalah lapisan tanduk disebut stratum korneum.
Penyusun utama dari bagian dermis adalah jaringan penyokong yang terdiri dari serat yang berwarna putih dan serat yang berwarna kuning. Serat kuning bersifat elastis/lentur, sehingga kulit dapat mengembang.
Stratum germinativum mengadakan pertumbuhan ke daerah dermis membentuk kelenjar keringat dan akar rambut. Akar rambut berhubungan dengan pembuluh darah yang membawakan makanan dan oksigen, selain itu juga berhubungan dengan serabut saraf. Pada setiap pangkal akar rambut melekat otot penggerak rambut. Pada waktu dingin atau merasa takut, otot rambut mengerut dan rambut menjadi tegak. Di sebelah dalam dermis terdapat timbunan lemak yang berfungsi sebagai bantalan untuk melindungi bagian dalam tubuh dari kerusakan mekanik.
2. Fungsi Kulit
Kulit berfungsi sebagai alat pelindung bagian dalam, misalnya otot dan tulang; sebagai alat peraba dengan dilengkapi bermacam reseptor yang peka terhadap berbagai rangsangan; sebagai alat ekskresi; serta pengatur suhu tubuh.
Sehubungan dengan fungsinya sebagai alat peraba, kulit dilengkapi dengan reseptor reseptor khusus. Reseptor untuk rasa sakit ujungnya menjorok masuk ke daerah epidermis. Reseptor untuk tekanan, ujungnya berada di dermis yang jauh dari epidermis. Reseptor untuk rangsang sentuhan dan panas, ujung reseptornya terletak di dekat epidermis.

D. Lidah
Lidah berfungsi sebagai indera pengecap. Indera pengecap tersebut terletak pada bagian permukaan atas terbagi menjadi beberapa daerah yang peka terhadap rasa yang berbeda-beda (manis, pahit, asin dan masam). Permukaan lidah juga dapat merasakan panas, dingin, kasar, halus dan nyeri.
Dalam bahasa kedokteran, lidah (dan semua yang menyangkut lidah) disebut Lingual. Lidah sebetulnya adalah kumpulan dari banyak otot. Dilihat dari ukurannya, otot lidah termasuk otot yang paling kuat pada tubuh kita. Otot-otot ini memiliki arah yang berbeda-beda, itu sebabnya lidah kita sangat fleksibel dalam bergerak ke segala arah. Otot lidah ada 2 jenis, otot intrinsik dan ekstrinsik. Otot intrinsik membuat kita mampu mengubah-ubah bentuk lidah (memanjang, memendek, membulat), sedangkan otot ekstrinsik lidah membuat lidah dapat bergerak mengelilingi rongga mulut dan faring.
Secara garis besar lidah dapat terbagi menjadi 2 bagian yaitu 2/3 depan (yang disebut apeks) dan 1/3 belakang (yang disebut dorsum). Bagian depan lidah sangat fleksibel dan bekerja sama dengan gigi dalam pengucapan huruf-huruf. bagian tersebut juga membantu untuk menggerakkan makanan ke segala arah saat sedang mengunyah. Lidah juga mendorong makanan kembali ke permukaan kunyah gigi sehingga gigi dapat menggilasnya. Bagian belakang lidah juga penting untuk pengunyahan. Begitu makanan sudah halus dan tercampur dengan saliva (air liur), atau pada saat meludah, otot-otot belakang lidah bekerja. Otot tersebut bersama-sama air liur mengangkat dan mendorong makanan memasuki esofagus, yaitu “pipa” yang menghubungkan tenggorokan dengan perut.



Lidah Terikat ke Dasar Mulut
Meski dapat bergerak bebas, lidah terikat ke dasar mulut. Coba lihat ke cermin dan angkat lidah Anda, akan terlihat selapis tipis jaringan (yang dalam bahasa kedokteran disebut frenulum ) yang menghubungkan lidah ke dasar mulut.

Permukaan Lidah Tidak Rata
Jangan letakkan dulu cermin Anda. Sekarang perhatikan dengan seksama bahwa permukaan lidah tidak rata, bandingkan dengan bagian bawah lidah yang sangat licin. Hal ini disebabkan karena permukaan lidah bagian depan tertutup oleh selapis tonjol-tonjol yang disebut papillae.
Ada 4 jenis papillae, yaitu :
1.    Filiform
2.    Fungiform
3.    Foliata
4.    Vallatae --> papillae terbesar, ada di cekungan berbentuk V di 1/3 lidah bagian belakang.
Semua papilla tersebut memiliki kuncup pengecap, kecuali papilla vallatae yang hanya berfungsi untuk membantu “memegang” makanan). Selain berfungsi sebagai kuncup pengecap, papilla juga membantu untuk “memegang” makanan. Manusia terlahir dengan kurang lebih 10.000 kuncup pengecap. Namun seiring dengan bertambahnya usia, sebagian kuncup pengecapnya mengalami atrofi /mati. Kuncup pengecap dapat membuat kita dapat menentukan apakah suatu makanan berasa manis, asam, pahit atau asin.

Bagaimana Lidah Dapat Menentukan Rasa?
Tiap kuncup pengecap tersusun dari sel-sel yang memiliki rambut berukuran mikro yang sensitif, disebut mikrovilli. Rambut-rambut super mini ini pada saat berkontak dengan makanan akan mengirimkan pesan ke otak, lalu otak akan menerjemahkan sinyal yang diberikan tersebut dan menentukan rasa dari makanan yang kita makan.
Ada beberapa hal yang dapat membuat reseptor kuncup pengecap menjadi kurang sensitif. Bila kita mengemut es batu sebelum makan, dinginnya es dapat membuat kuncup pengecap menjadi kurang sensitif. Begitu juga kalau lidah kita terkena makanan yang terlalu panas, dapat menyebabkan ‘tongue burning’ dan biasanya baru akan pulih dalam 1-2 hari. Lidah yang kebersihannya tidak terjaga juga dapat menyebabkan kesensitifan lidah berkurang, karena banyaknya plak yang terkumpul di permukaan lidah. Selain itu, produksi air liur yang berkurang dan menyebabkan keadaan mulut kering (xerostomia) juga membuat lidah tidak bekerja maksimal.
Saat kita terkena influensa, biasanya makanan apapun terasa hambar. Itu karena lidah tidak bekerja sendirian. Proses pengecapan rasa tidak hanya digawangi oleh lidah tapi juga dibantu oleh hidung. Hidung membantu untuk pengecapan makanan dengan membauinya sebelum makanan dikunyah dan ditelan. Bau yang kuat dari suatu makanan dapat mempengaruhi kuncup pengecap.

Lidah Tidak Istirahat
Tidak seperti kelenjar saliva yang “istirahat” pada saat kita tidur sehingga produksi saliva menurun, lidah tetap beraktivitas meskipun kita sedang tidur. Lidah mendorong saliva ke tenggorokan supaya bisa ditelan. Hal ini menguntungkan, karena kalau tidak di bantal akan terbentuk pulau-pulau besar setiap kali kita tidur.

Jaga Kondisi Lidah
Begitu besarnya manfaat dan fungsi lidah bagi kehidupan kita, sudah sepantasnya kita menunjukkan rasa terima kasih dengan menjaganya tetap sehat dan bersih. Caranya? Pada saat menyikat gigi, lidah juga harus ikut disikat. Sikat saja dengan sikat gigi yang biasa dipakai, namun dengan tekanan ringan. Jangan gunakan tekanan berlebihan karena bisa menyebabkan luka. Lakukan dengan menggerakkan sikat dari bagian belakang lidah ke bagian depan secara perlahan. Bila belum terbiasa mungkin dapat menyebabkan timbul rasa ingin muntah, tapi lama kelamaan akan terbiasa. Hindari makanan yang super panas, karena akan menyebabkan luka

E. Hidung
Hidung berfungsi sebagai indera pembau. Ujung-ujung saraf pembau terletak pada selaput lender rongga hidung bagian atas, kerang hidung atas dan permukaan atas kerang hidung yang tengah. Pada ujungs araf pembau terdapat selaput lender yang berfungsi sebagai pelembab Bau yang busuk pada rongga hidung waktu kita menarik napas ditangkap oleh ujung saraf kemudian dibawa ke pusat pembau di otak sehingga kita dapat menerima rangsang bau.




Anatomi
Secara anatomi, hidung adalah penonjolan pada vertebrata yang mengandung nostril, yang menyaring udara untuk pernafasan. Hidung sebagai suatu istilah, dapat juga digunakan untuk menunjukkan ujung sesuatu, seperti hidung pada pesawat terbang. Secara anatomi, hidung adalah penonjolan pada vertebrata yang mengandung nostril, yang menyaring udara untuk pernafasan. Hidung sebagai suatu istilah, dapat juga digunakan untuk menunjukkan ujung sesuatu, seperti hidung pada pesawat terbang. Hidung manusia Hidung adalah bagian yang paling menonjol di wajah, yang berfungsi menghirup udara pernafasan, menyaring udara,menghangatkan udara pernafasan, juga berperan dalam resonansi suara.
Hidung terdiri daripada bahagian eksternal dan internal. Bahagian eksternal terdapat dipermukaan muka dan terdiri daripada rangka penyokong yang dibentuk oleh tulang dan rawan. Rangka hidung diliputi oleh kulit dan permukaan dalamnya dilapisi oleh membran mukus. Di bawah hidung terdapat dua pembukaan yang disebut lubang hidung atau nares eksternal. Bahagian internal hidung terdiri daripada kaviti yang besar di tengkorak terletak atas dari mulut dan di antara dua kaviti orbit. Bahagian dalam hidung eksternal dan internal dibahagikan kepada bahagian kanan dan kiri oleh pembahagi vertikal yang dikenali sebagai septum hidung. Setiap kaviti hidung mempunyai atap, lantai, dinding lateral dan dinding medial (septum hidung). Kaviti hidung membuka di anterior melalui lubang hidung. Posterior, kaviti ini berhubung dengan farinks melalui pembukaan hidung internal.
Fungsi Hidung
Bulu hidung di dalam kaviti hidung menapis debu dan mikroorganisma dari udara yang masuk dan lapisan mukus yang memerangkapnya. Bekalan darah yang banyak ke membran mukus membantu mengawal udara yang masuk menjadi hampir sama dengan suhu badan di samping melembabkannya. Selain itu hidung juga berfungsi sebagai organ untuk membau kerana reseptor bau terletak di mukosa bahagian atas hidung. Hidung juga membantu menghasilkan dengungan (fonasi).


E.     Gangguan pada Sistem Regulasi Manusia
Kelainan dan penyakit pada alat indra dapat mengganggu manusia ketika berinteraksi terhadap lingkungannya. Berkat kemajuan ilmu pengetahuan, sebagian kelainan dan gangguan tersebut dapat diatasi. Beberapa kelainan dan penyakit yang menyerang alat-alat indra antara lain sebagai berikut.
a.    Mata  
1.    Astigmatis
Astigmatis (mata silindris) adalah kelainan pada mafa yang menyebabkan penglihatan menjadi kabur. Hal ini terjadi karena penderita tidak mampu melihat garis-garis horizontal dan vertikal secara bersama-sama. Mata tidak mampu memfokuskan pandangan karena kornea mata tidak berbentuk bola. Kelainan ini dapat diatasi dengan memakai kacamata silindris. Etiologi Astigmatisma terjadi akibat kelainan kelengkungan permukaan kornea. Bayi yang baru lahir biasanya mempunyai kornea yang bulat atau sferis yang di dalam perkembangannya terjadi keadaan apa yang disebut astigmatisme with the rule (astigmat lazim) yang berarti kelengkungan kornea pada bidang vertikal bertambah atau lebih kuat atau jari-jarinya lebih pendek dibanding jari-jari kelengkungan kornea di bidang horizontal.
Astigmatisma juga sering disebabkan oleh adanya selaput bening yang tidak teratur dan lengkung kornea yang terlalu besar pada salah satu bidangnya. Permukaan lensa yang berbentuk bulat telur pada sisi datangnya cahaya, merupakan contoh dari lensa astigmatis. Derajat kelengkungan bidang yang melalui sumbu panjang telur tidak sama dengan derajat kelengkungan pada bidang yang melalui sumbu pendek. Karena lengkung lensa astigmatis pada suatu bidang lebih kecil daripada lengkung pada bidang yang lain, cahaya yang mengenai bagian perifer lensa pada suatu sisi tidak dibelokkan sama kuatnya dengan cahaya yang mengenai bagian perifer pada bidang yang lain.
Selain itu daya akomodasi mata tidak dapat mengkompensasi kelainan astigmatisma karena pada akomodasi, lengkung lensa mata tidak berubah sama kuatnya di semua bidang. Dengan kata lain, kedua bidang memerlukan koreksi derajat akomodasi yang berbeda, sehingga tidak dapat dikoreksi pada saat bersamaan tanpa dibantu kacamata. (3) Adapaun bentuk-bentuk astigmat adalah sebagai berikut: 1.Astigmat Reguler yaitu astigmat yang memperlihatkan kekuatan pembiasan bertambah atau berkurang perlahan-lahan secara teratur dari satu meridian meridian berikutnya.
Cara mengatasi astigmat regular : memberikan kacamata silinder dengan ukuran yang akan mengimbangi atau berlawanan dengan kelengkungan selaput beningan yang mengakibatkan silinder. Astigmat ireguler : astigmat yang terjadi tidak mempunyai dua meridian yang saling tegak lurus. Astigmat ireguler dapat terjadi akibat kelengkungan kornea pada meridian yang sama berbeda sehingga bayangan menjadi ireguler. Astigmatisma ireguler terjadi akibat infeksi kornea,trauma dan distrofi atau akibat selaput bening.
Cara mengatasi astigmat ireguler: dengan menggunakan lensa kontak sehingga sinar akan dapat dibiaskan pada permukaan lensa kontak dan masuk ke dalam bola mata dengan teratur.Kadang-kadang perlu dilakukan pencangkokan selaput bening atau keratoplasti untuk menghilangkan jaringan parut yang mengganggu penglihatan.
Terapi
Astigmat bisa diperiksa dengan cara pengaburan (fogging technique of refraction) yang menggunakan kartu snellen, bingkai percobaan, sebuah set lensa coba, dan kipas astigmat. Pemeriksaan astigmat ini menggunakan teknik sebagai berikut yaitu:
1.         Pasien duduk menghadap kartu Snellen pada jarak 6 meter,
2.         Pada mata dipasang bingkai percobaan,
3.         Satu mata ditutup,
4.         Dengan mata yang terbuka pada pasien dilakukan terlebih dahulu pemeriksaan dengan lensa (+) atau (-) sampai tercapai ketajaman penglihatan terbaik,
5.         Pada mata tersebut dipasang lensa (+) yang cukup besar (misal S + 3.00) untuk membuat pasien mempunyai kelainan refreksi astigmat miopikus,
6.         Pasien diminta melihat kartu kipas astigmat,
7.         Pasien ditanya tentang garis pada kipas yang paling jelas terlihat,
8.         Bila belum terlihat perbedaan tebal garis kipas astigmat maka lensa S( + 3.00) diperlemah sedikit demi sedikit hingga pasien dapat menentukan garis mana yang terjelas dan terkabur,
9.         Lensa silinder (-) diperkuat sedikit demi sedikit dengan sumbu tersebut hingga tampak garis yang tadi mula-mula terkabur menjadi sama jelasnya dengan garis yang terjelas sebelumnya,
10.     Bila sudah dapat melihat garis-garis pada kipas astigmat dengan jelas,lakukan tes dengan kartu Snellen,
11.     Bila penglihatan belum 6/6 sesuai kartu Snellen, maka mungkin lensa (+) yang diberikan terlalu berat,sehingga perlu mengurangi lensa (+) atau menambah lensa (-),
12.     Pasien diminta membaca kartu Snellen pada saat lensa (-) ditambah perlahan-lahan hingga ketajaman penglihatan menjadi 6/6.
Sedangkan nilainya : Derajat astigmat sama dengan ukuran lensa silinder (-) yang dipakai sehingga gambar kipas astigmat tampak sama jelas.
Sedangkan untuk mengoreksi astigmat dapat dilakukan dengan “trial and error” untuk menemukan lensa sferis yang cocok untuk mengoreksi pembiasan pada salah satu bidang. Setelah itu lensa silindris tambahan digunakan untuk mengoreksi kelainan pada bidang yang lain. Untuk hal terakhir ini, sumbu dan kekuatan lensa silindris yang diperlukan harus ditetapkan. Ada beberapa cara untuk menentukan sumbu dari bidang yang abnormal pada sistem lensa mata.
Salah satu cara adalah dengan menggunakan alat yang bergambar garis-garis hitam paralel secara vertikal maupun horizontal (kartu Snellen yang telah dijelaskan di atas). Setelah mencoba mengoreksi dengan berbagai lensa sferis, diperoleh lensa yang sesuai sehingga salah satu garis menjadi jelas terlihat oleh mata yang astigmat, tetapi garis yang tegak lurus terhadap garis yang terlihat tegas ini malah menjadi kabur. Dari prinsip-prinsip fisika optik dapat terlihat bahwa sumbu bidang silindris mata yang tidak terfokus adalah sejajar lensa silindris (+) atau (-) yang kekuatannya sesuai, dan kemudian diletakkan pada sumbu lensa ini sejajar dengan garis yang tidak terfokus,sampai semua garis sama jelasnya. Setelah ini tercapai, pemeriksa meminta ahli optik untuk membuat lensa khusus yang mengalami koreksi sferis disertai koreksi silindris pada sumbu yang tepat.
2. Miopi
Miopi (rabun jauh) adalah kelainan pada mata yang ditandai dengan mata tidak dapat melihat jauh. Hal itu terjadi karena bola mata terlalu panjang dan bayangan benda jatuh di depan bintik kuning. Kelainan ini dapat diatasi dengan memakai kaca mata berlensa cekung (negatif).
3. Hipermetropi
Hipermetropia (rabun dekat) adalah kelainan pada mata yang ditandai dengan mata tidak dapat melihat dekat. Hal itu terjadi karena bola mata terlalu pendek dan bayangan jatuh di belakang bintik kuning. Kelainan ini dapat diatasi dengan memakai kaca mata berlensa cembung (positifl.
4. Presbiopia
Presbiopia (rabun dekat danjauh) adalah kelainan yang ditandai dengan mata tidak dapat melihat dekat dan jauh. Hal itu terjadi ka.rena daya akomodasi mata mulai berkurans. Kelainan ini dialami oleh orang tua sehingga disebut juga mata tua. Kelainan ini dapat diatasi dengan memakai kacamata berlensa rangkap, yaitu bagian atas berlensa cekung (negatif) dan bagian bawah berlensa cembung (positif). Kelainan miopia, hipermetropia, dan presbiopia serta cara menolongnya telah kamu pelajari di kelas VIII.
5. Rabun Senja
Penderita rabun senja (rabun ayam) tidak dapat melihat dengan baik pada senja dan malam hari ketika cahaya mulai rentang-remang. Gangguan penglihatan ini disebabkan oleh kekurangan vitamin A. Cara mencegah dan mengatasi gangguan ini ialah dengan mengonsumsi rnakanan yang banyak mensandung vitamin A. Misalnya wortel. pepaya, dan tomat.
6. Keratomalasi
Keratomalasi ditandai dengan kornea mata yang keruh. Penyebabnya adalah kekurangan vitamin A yang sangat parah. Jadi, penyakit ini merupakan tingkat lanjut rabun senja. Kekurangan vitamin A menimbulkan penebalan selaput lendir mata. Akibatnya, permukaan mata yang biasanya basah menjadi kering dan kasar (xeroftalmia/xerosis). Ji ka tidak segera cliatasi. akan menimbulkan kebutaan.
7. Katarak
Katarak (bular mata) merupakan kelainan pada lensa mata. Lensa mata menjadi kabur dan keruh sehingga cahaya yang masuk tidak dapat mencapai retina. Biasanya, katarak diderjta oleh orang yang berusia lanjut. Katarak dapat diatasi dengan tindakan operasi.
8. Juling
Kelainan mata ini disebabkan adanya ketidak serasian kerja otot penggerak bola mata kanan dan kiri. Kelainan ini dapat diatasi dengan tindakan operasi pada otot mata.
9. Glaukoma
Kelainan ini ditandai dengan peningkatan tekanan di dalam bola mata. Tekanan terjadi karena adanya sumbatan pada saluran di dalam bola mata dan pembentukan cairan di bola mata yang berlebihan. Kelainan yang tidak segera diatasi dapat menyebabkan kebutaan. Kelainan ini dapat diatasi dengan obat-obatan yang harus diminum seumur hidup atau dengan tindakan pembedahan.
10. Buta Warna
Penderita buta warna tidak dapat membedakan warna tertentu. misalnya merah, hijau. dan biru. Buta warna merupakan penyakit keturunan yang tidak dapat disembuhkan. Buta warna lebih banyak diderita laki-laki dari pada perempuan. Penyebab tersering buta warna adalah faktor keturunan, gangguan terjadi biasanya pada kedua mata, namun tidak memburuk seiring berjalannya usia. Penyebab lainnya adalah kelainan yang didapat selama kehidupannya, misalnya kecelakaan/trauma pada mata, umumnya kelainan hanya terjadi pada salah satu mata saja dan bisa mengalami penurunan fungsi seirng berjalannya waktu.

Tips / Cara Menjaga Mata Tetap Sehat
Untuk membuat mata anda tetap sehat dan dapat melihat sesuatu dengan jelas dan jernih baik untuk jarak jauh maupun dekat sebaiknya melakukan hal-hal berikut ini :
1.      Menonton Televisi Jangan Terlalu Dekat Jarak yang aman untuk menonton televisi kalau tidak salah 2 meter untuk tv ukuran 14 inchi. Untuk layar yang lebih lebar otomatis jaraknya lebih jauh. Nonton layar bioskop pun sebaiknya mengambil kursi yang paling belakang.
2.      Bekerja / Bermain Komputer Jangan Terlalu Lama Biasakan memberi waktu dalam beraktivitas di depan layar komputer. Misalnya setiap 15 atau 30 menit sekali beristirahat melihat yang jauh-jauh selama lima sampai sepuluh menit agar mata tidak selalu dalam keadaan tegang karena melihat layar dengan jarak yang sangat dekat.
3.      Bermain Video Game Jangan Terlalu Dekat. Anak-anak jaman sekarang banyak yang cuek terhadap kesehatan mata. Ini dapat kita lihat dengan banyak yang main ps / playstation atau vido game sejenis lainnya dekat dengan layar tv. Sebaiknya biasakan marahi anak yang bermain game terlalu dekat. Jaraknya mirip dengan poin nomor 1 di atas.
4.      Membaca Buku Jarak yang aman membaca buku adalah 30 cm. Bila terlalu dekat dapat membuat mata tegang dan mengakibatkan rabun jauh dalam jangka panjang. Membaca buku juga tidak boleh sambil tiduran. Penerangan pun juga harus cukup misalnya dengan lampu neon yang terang. Dengan demikian kesehatan mata akan tetap terjaga.
5.      Hindari Debu Dan Polusi Bagi anda yang sering beraktivitas di jalan raya seperti tukang ojek, polisi, polisi cepek, preman, supir angkot, kurir, dan lain sebagainya sebaiknya menggunakan pelindung mata seperti kacamata dan helm yang berkaca. Hindari debu yang masuk ke mata karena bisa membuat mata jadi infeksi dan membuat mata menjadi katarak.
6.      Makan Makanan Bergizi, Berserat dan Bervitamin A. Mata butuh asupan zat-zat yang bergizi serta vitamin yang cukup agar dapat menjaga kondisi tetap fit. Biasakan memakan makanan yang berserat dan memiliki kandungan gizi yang cukup. Anda juga dapat mengkonsumsi suplemen atau mekanan yang mengandung vitamin A eperti wortel, alpukat, tomat, pepaya, dan lain sebagainya.
7.      Jagalah kesehatan mata anda agar anda tidak tersiksa karena harus memakai kacamata terus-menerus. Dengan mata yang sehat anda punya banyak peluang untuk tembus tes-tes kesehatan yang mengharuskan mata anda sehat walafiat. Hubungi dokter setiap anda punya masalah dengan mata.
b. Telinga
1. Radang Telinga
Radang telinga dapat terjadi di bagian luar maupun tengah. Radang telinga bagian luar terjadi karena bakteri. jamur. atau virus yang masuk melalui berbagai cara. misalnya masuk bersama air ketika berenang. Radang telinga tengah (otitis media) dapat terjadi karena bakteri atau virus. misalnya virus influenze. yang masuk dari rongga mulut melirlui saluran Eustachius.
2. Otosklerosis
Penyakit ini merupakan tuli konduksr yang menahun karena tulang sanggurdi kaku dan tidak dapat bergerak secara leluasa. Penyakit ini harus ditangani oleh dokter THT. Otosklerosis adalah penyakit primer dari tulang-tulang pendengaran dan otic capsule. Proses ini menghasilkan tulang yang lebih lunak dan berkurang densitasnya (otospongiosis). Gangguan pendengaran disebabkan oleh pertumbuhan abnormal dari spongy bone-like tissue yang menghambat tulang- tulang di telinga tengah, terutama stapes untuk bergerak dengan baik. Pertumbuhan tulang yang abnormal ini sering terjadi di depan dari jendela oval, yang memisahkan telinga tengah dengan telinga dalam. Normalnya, stapes yang merupakan tulang terkecil pada tubuh bergetar secara bebas mengikuti transmissi suara ke telinga dalam.Ketika tulang ini menjadi terfiksasi pada tulang sekitarnya, getaran suara akan dihambat menuju ke telinga dalam sehingga fungsi pendengaran terganggu.
3.    Tuli Mendadak
Tuli mendadak ( istilah medis : sudden deafness ) merupakan keadaan emergensi di telinga, dimana telinga mengalami ketulian secara mendadak, kadang tanpa disertai keluhan, umumnya mengenai satu telinga.Dikatakan emergensi karena keadaan ini sering kali menetap, jika tidak diketahui cepat penyebabnya.Keluhan yang timbul biasanya, terjadi penurunan pendengaran yang berat secara tiba-tiba dapat disertai telinga berdengung ( tinitus ) dan rasa berputar ( vertigo ). Penyebab pasti kadang sulit untuk diketahui, umumnya diakibatkan gangguan pada saraf telinga ( pada rumah siput / koklea ) oleh berbagai hal seperti trauma kepala, trauma bising yang keras, infeksi virus, perubahan tekanan atmosfir dan adanya kelainan darah.

Merawat Telinga

Jika telinga kemasukan benda asing, tak ada pertolongan pertama yang bisa dilakukan di rumah. “Penanganan yang salah justru akan membawa akibat yang lebih buruk lagi. Jangan mencoba mengeluarkan benda tadi dengan cara dikorek-korek. Segera bawa ke dokter THT atau gunakan ear candle.” Berikut benda-benda asing yang biasa masuk ke telinga: * Air Saat mandi atau berenang, tak jarang air masuk ke telinga anak. Selama telinganya bersih, air otomatis akan keluar sendiri. Namun kalau di dalamnya terdapat kotoran kuping, air akan membuatnya mengembang sehingga tidak bisa keluar. Segera ke dokter THT untuk membersihkan kotoran kuping yang ada. * Semut Bila telinga sampai kemasukan semut, berarti ada yang salah dengan bagian dalam telinga. Pada prinsipnya, telinga punya mekanisme sendiri yang dapat menghambat binatang seperti semut untuk tidak masuk ke dalam. * Cotton Buds Cotton buds (ear therapy) tidak dianjurkan secara medis untuk mengorek-ngorek telinga, walau masih saja ada yang menggunakannya. Selain kapas bisa tertinggal di dalam telinga, bahaya lainnya adalah dapat menusuk selaput gendang bila tidak hati-hati menggunakannya. Oleh karena itu, berhati-hatilah. Jika kapasnya tertinggal di dalam telinga, segera bawa anak Anda ke dokter THT atau juga terapi telinga / ear theraphy.. * Benda-benda kecil Anak-anak kecil sering tidak sengaja memasukkan sesuatu ke dalam telinganya. Misalnya, manik-manik mainan. Jika terjadi, segera bawa ke dokter THT. Jangan coba-coba mengeluarkannya sendiri, karena bisa menimbulkan masalah baru. Di ruang praktek, dokter mempunyai alat khusus untuk mengeluarkan benda tersebut. sebaiknya anda mencoba ear candles karena terapi telinga ini bisa juga untuk kesehatan telinga anda.

c.     Hidung
Hidung berdarah/Mimisan (Kedokteran: epistaksis atau Inggris: epistaxis) atau mimisan adalah satu keadaan pendarahan dari hidung yang keluar melalui lubang hidung.
Ada dua tipe pendarahan pada hidung:
Tipe anterior (bagian depan). Merupakan tipe yang biasa terjadi.
Dalam kasus tertentu, darah dapat berasal dari sinus dan mata. Selain itu pendarahan yang terjadi dapat masuk ke saluran pencernaan dan dapat mengakibatkan muntah.

Tipe posterior (bagian belakang). Penyebab

Secara Umum penyebab epistaksis dibagi dua yaitu :
1.      Lokal
Penyebab lokal terutama trauma, sering karena kecelakaan lalulintas, olah raga, (seperti karena pukulan pada hidung)yang disertai patah tulang hidung(seperti pada gambar di halaman ini),mengorek hidung yang terlalu keras sehingga luka pada mukosa hidung, adanya tumor di hidung, ada benda asing (sesuatu yang masuk ke hidung) biasanya pada anak-anak, atau lintah yang masuk ke hidung, dan infeksi atau peradangan hidung dan sinus (rinitis dan sinusitis)
2.      Sistemik
Penyebab sistemik artinya penyakit yang tidak hanya terbatas pada hidung, yang sering meyebabkan mimisan adalah hipertensi, infeksi sistemik seperti penyakit demam berdarah dengue atau cikunguya, kelainan darah seperti hemofili, autoimun trombositipenic purpura.

Perawatan

Aliran darah akan berhenti setelah darah berhasil dibekukan dalam proses pembekuan darah. Sebuah opini medis mengatakan bahwa ketika pendarahan terjadi, lebih baik jika posisi kepala dimiringkan ke depan (posisi duduk)untuk mengalirkan darah dan mencegahnya masuk ke kerongkongan dan lambung. Pertolongan pertama jika terjadi mimisan adalah dengan memencet hidung bagian depan selama tiga menit. Selama pemencetan sebaiknya bernafas melalui mulut. Perdarahan ringan biasanya akan berhenti dengan cara ini. Lakukan hal yang sama jika terjadi perdarahan berulang, jika tidak berhenti sebaiknya kunjungi dokter untuk bantuan. Untuk pendarahan hidung yang kronis yang disebabkan keringnya mukosa hidung, biasanya dicegah dengan menyemprotkan salin pada hidung hingga tiga kali sehari.
Jika disebabkan tekanan, dapat digunakan kompres es untuk mengecilkan pembuluh darah (vasokonstriksi). Jika masih tidak berhasil, dapat digunakan tampon hidung. Tampon hidung dapat menghentikan pendarahan dan media ini dipasang 1-3 hari.
Kematian akibat pendarahan hidung adalah sesuatu yang jarang. Namun, jika disebabkan kerusakan pada arteri maksillaris dapat mengakibatkan pendarahan hebat melalui hidung dan sulit untuk disembuhkan. Tindakan pemberian tekanan, vasokonstriktor kurang efektif. Dimungkinkan penyembuhan struktur arteri maksillaris (yang dapat merusak saraf wajah) adalah solusi satu-satunya.
Anosmia
Anosmia adalah gangguan pada hidung berupa kehilangan kemampuan untuk membau. Penyakit ini dapat terjadi karena beberapa hal, misalnya cidera atau infeksi di dasar kepala, keracunan timbel, kebanyakan merokok, atau tumor otak bagian depan. Untuk mengatasi gangguan ini harus diketahui dulu penyebabnya.
Rhinitis alergika (allergic rhinitis) terjadi karena sistem kekebalan tubuh kita bereaksi berlebihan terhadap partikel-partikel yang ada di udara yang kita hirup. Sistem kekebalan tubuh kita menyerang partikel-partikel itu, menyebabkan gejala-gejala seperti bersin-bersin dan hidung meler. Partikel-partikel itu disebut alergen yang artinya partikel-partikel itu dapat menyebabkan suatu reaksi alergi.
Jika anda mempunyai rhinitis alergika, biasanya anda mempunyai gejala selama beberapa tahun (kronik). Anda mungkin mempunyai gejala sepanjang tahun, atau hanya pada saat-saat tertentu saja. Dengan berjalannya waktu, alergen mungkin menjadi tidak begitu mempengaruhi anda, dan gejala-gejala anda mungkin menjadi tidak separah sebelumnya. Anda juga bisa mengalami komplikasi seperti sinusitis ataupun infeksi telinga. Gejala-gejala paling sering dari rhinitis alergika adalah:
Bersin berulangkali, terutama setelah bangun tidur pada pagi hari.
Hidung meler dan postnasal drip. Cairan yang keluar dari hidung meler yang disebabkan alergi biasanya bening dan encer, tetapi dapat menjadi kental dan putih keruh atau kekuning-kuningan jika berkembang menjadi infeksi hidung atau infeksi sinus.
Mata gatal, berair.
Telinga, hidung, dan tenggorokan gatal.

d.    Kulit
Kutu air atau kaki atlit (Bahasa Inggris:athlete's foot) adalah sebuah infeksi jamur pada kulit, biasanya di antara jari kaki yang disebabkan oleh jamur parasit, penyakit ini menular. usta atau Lepra atau disebut juga Penyakit Morbus Hansen, Penyakit Hansen adalah sebuah penyakit infeksi kronis yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium leprae. Penyakit ini adalah tipe penyakit granulomatosa pada saraf tepi dan mukosa dari saluran pernapasan atas; dan lesi pada kulit adalah tanda yang bisa diamati dari luar. Bila tidak ditangani, kusta dapat sangat progresif, menyebabkan kerusakan pada kulit, saraf-saraf, anggota gerak, dan mata. Tidak seperti mitos yang beredar di masyarakat, kusta tidak menyebabkan pelepasan anggota tubuh yang begitu mudah, seperti pada penyakit tzaraath, yang digambarkan pada alkitab dan sering disamakan dengan kusta.
Panau atau panu merupakan salah satu penyakit kulit yang disebabkan oleh jamur. Penyakit panau ditandai oleh bercak yang terdapat pada kulit disertai rasa gatal pada saat berkeringat. Bercak-bercak ini bisa berwarna putih, coklat atau merah tergantung kepada warna kulit penderita. Jamur yang menyebabkan panau adalah Malassezia furfur.
Panau paling banyak dijumpai pada remaja usia belasan. Meskipun begitu panau juga bisa ditemukan pada penderita berumur yang lebih tua atau lebih muda. Penyakit ini biasanya menyerang kulit di daerah yang menghasilkan banyak keringat. Biasanya panau terdapat pada bagian atas dada, lengan, leher, perut, kaki, ketiak, lipatan paha, muka dan kepala. Panau terutama ditemukan di daerah yang lembab dan dilindungi pakaian

e.     Lidah
Penyebab kanker lidah salah satunya rokok, jangan remehkan asap rokok. Asap yang lama mengepul di rongga mulut dan terkena lidah bisa memicu kanker lidah. penyebab terbesar terjadinya kanker lidah karena merokok, terutama yang lebih dari 2 pak per hari. Risiko tersebut akan meningkat jika mengonsumsi alcohol.
Penyebab lainnya karena tambalan atau gigi yang tajam yang menimbulkan trauma pada lidah. Asap rokok yang mengumpul di rongga mulut ternyata memicu kanker. Lidah bisa mengering karena paparan asap rokok. Gejala: pada stadium awal, kanker lidah ditandai dengan lesi atau kelainan prakanker. Kelainan prakanker atau lesi tersebut berbentuk bercak putih pada mukosa atau lapisan dalam rongga mulut berupa pengerasan, yang disebut leukoplakia. Umumnya, kelainan ini akan menjadi kanker rongga mulut
Cegah Kanker lidah dengan mulut yang bersih dengan salah satu caranya adalah rajin menyikat gigi Pengobatan diilakukan dengan operasi, radiasi, sinar-X dan kemoterapi.

F.      Penyalahgunaan Obat
Penggunaan zat terlarang diantara para remaja terjadi pada kisaran dari coba-coba hingga ketergantungan. Cakupan konskwensi dari tidak ada sampai mengancam nyawa, tergantung kepada zat-zat terlarang tersebut, keadaan, dan frekwensi pada penggunaannya. Meskipun begitu, bahkan penggunaan yang tidak rutin bisa menghasilkan bahaya yang berarti, seperti kelebihan dosis, kecelakaan kendaraan bermotor, dan kehamilan yang tidak diinginkan. Meskipun percobaan dan pemakaian yang tidak rutin sering terjadi, ketergantungan obat tetap mengancam.
Alkohol adalah zat terlarang yang paling sering digunakan oleh para remaja. Sekitar 80% anak sekolah menengah ke atas dilaporkan mencoba alkohol; beberapa terlibat dalam pesta minuman keras, yang didefinisikan melakukan lebih dari lima kali minum tidak putus. Terdapat faktor resiko untuk apakah seorang remaja akan mencoba alkohol. Keturunan bisa menjadi sebuah faktor, remaja yang memiliki anggota keluarga yang alkoholik harus berhati-hati terhadap resiko tersebut. Remaja yang teman dan saudara kandungnya minum berlebihan dapat berfikir kebiasaannya bisa diterima. Meskipun pengaruh ini, orangtua bisa membuat sebuah perbedaan dengan jelas menyampaikan harapan kepada remaja mereka mengenai minuman keras, membuat batas secara konsisten, dan memantau remaja tersebut.
Sebagian besar orang dewasa yang merokok mulai merokok selama remaja. Hampir satu sampai lima dari peringkat kesembilan melaporkan merokok secara teratur. Jika seorang remaja mencapai usia 18 sampai 19 tahun tidak menjadi seorang perokok, hal ini sangat mungkin bahwa dia tidak akan menjadi seorang perokok ketika dewasa.
Faktor yang meningkatkan kemungkinan seorang remaja merokok memiliki orangtua yang merokok (faktor tunggal yang paling bisa diprediksi), teman sebaya yang merokok, dan kurang harga diri. Menggunakan zat-zat terlarang lain yang dilarang juga sebuah faktor. Orangtua bisa mencegah remaja mereka dari merokok dengan dirinya sendiri berhenti merokok (atau pemberhentian), dengan diskusi bahaya tembakau secara terbuka, dan meyakinkan remaja yang telah merokok untuk berhenti dan mencari bantuan medis dalam berhenti jika diperlukan.
Penggunaan zat-zat kimia yang terlarang pada remaja, meskipun secara keseluruhan menurun dalam beberapa tahun terakhir, tetap tinggi. Pada tahun 2000, sekitar 54 % pada usia dua belas dilaporkan telah mabuk; 49% dilaporkan menggunakan mariyuana; 16% amphetamine; 13% halusinogen; 9 % obat tidur; 9 % kokain; dan 20 % heroin. Penggunaan methylenedioxymethamphetamine (ekstasi), tidak seperti di toko-toko obat yang disebutkan, meningkat drastis dalam beberapa tahun terakhir, dengan 11% pada umur dua belas melaporkan menggunakannya kadang-kadang. Data ini dari Amerika Serikat.
Lebih dari 6% anak laki-laki di sekolah tinggi, termasuk beberapa orang yang bukan atlit menggunakan anabolic steroid setidaknya sekali. Masalah yang utama dengan penggunaan anabolic steroid pada remaja adalah penutupan pertumbuhan lapisan pada ujung tulang lebih cepat, mengakibatkan perawakan pendek yang tetap. Efek samping lainnya yang terjadi pada remaja dan maupun orang dewasa.
Remaja yang berusia 12 sampai 14 tahun kemungkinan terlibat dalam penggunaan zat-zat terlarang. Meskipun terdapat faktor resiko pada remaja yang menyebabkan penggunaan zat-zat kimia, hal ini sulit untuk diprediksi remaja mana yang akan terlibat dalam bentuk yang paling serius pada penyalahgunaan. Orangtua harus melihat tingkah laku yang tidak menentu pada remaja mereka, mood yang berubah-ubah, perubahan teman, performa sekolah yang merosot. Jika orangtua memperhatikan tingkah laku ini, mereka harus membicarakan perhatian mereka dengan remaja tersebut dan dokternya.